Translate

Rabu, 17 Desember 2014

Engkau Pergi (Music 2am : Like A Fool Ost Personal Taste)

Engkau pergi dan tak kembali
Engkau pergi, kau tinggalkan ku disini
Engkau pergi, sulitkah untuk bertahan
Kita, teruslah bersama
Haruskah ku berlutut memohonnya..

Ingatkah saat dahulu
Kau datang genggam tanganku
Kau bawa dunia yang bahagia
Kita selamanya dan aku percaya

Engkau pergi dan tak kembali
Engkau pergi, kau tinggalkan ku disini
Engkau pergi, sulitkah untuk bertahan
Kita, teruslah bersama
Haruskah ku berlutut memohonnya..

Renungkan saat bahagia
Yang kita lalui berdua
Kau tahu, ini menyakitkan
Percaya hatimu aku butuh kamu

Engkau pergi dan tak kembali
Engkau pergi, kau tinggalkan ku disini
Engkau pergi, sulitkah untuk bertahan
Kita, teruslah bersama

Aku mohon, lupakan semua
Aku mohon, jangan dengarkan mereka

Kembalilah, ku bisa terima semua
Tolong, kumohon kembali

Akankah kau mendengar dan mengerti..

Pendapat Tentang Chaban

Pendapat Tentang Chaban :

Chaban adalah orang yang akan membuatmu berpikir untuk terus menyukainya. Kau hanya perlu diam beberapa saat, dan dia akan mendengarmu dan melontarkan candaan sarkatis menggelikan. Dia juga orang yang sangat optimis. Dia sering menyatakan keyakinannya kalau mimpinya akan terwujud kelak. Orang yang mendengarnya akan bingung untuk mendoakannya terkabul atau tidak. Bagi sebagian orang, mimpinya cukup aneh untuk anak salehah sepertinya.

Chaban bersikap sangat terbuka tentang keluarganya. Dia berbicara semuanya dengan jujur dan membuat siapapun akan tersenyum waktu dia bercerita hubungannya dengan abi dan adiknya. Disamping itu, Chaban adalah orang yang cukup jeli menghitung semuanya. Terlebih urusan ongkos dan uang amal. Jangan pernah bertanya kapan terakhir kali dia amal di sekolah. Dia akan bingung menjawabnya.

Chaban cukup cuek dan tidak peduli dengan tanggapan orang lain padanya. Tapi dia cukup disiplin dan mengerjakan semua tugas tepat waktu. Selain itu, Chaban cukup baik di sekolah walaupun dia sering melupakan beberapa hal kecil yang penting. Teman-teman di kelas sangat menyukainya. Mereka tak pernah lupa untuk mengajaknya ke toilet atau ke kantin bersama.

Dibanding teman-teman lain dikelas, Chaban termasuk sangat berhati-hati dalam berbicara. Dia tak pernah berkata kasar apalagi merendahkan orang lain. Memang terkadang Chaban melontarkan komentar sarkatis yang cenderung sinis. Tapi, dia lalu tertawa setelah mengatakannya. Selama ini, tak ada yang membencinya karena hal itu.

Intinya, Chaban adalah remaja pada umumnya. Dia mengenal Tuhannya dengan baik dan mengetahui cara untuk bahagia. Sesederhana apapun hal yang dia lakukan.


Sabtu, 13 Desember 2014

Materi Mutasi Genetik (PPT)


A. Pengertian Mutasi

Mutasi berasal dari kata mutatus (bahasa latin) yang artinya adalah perubahan.

Mutasi adalah perubahan materi genetik (DNA) yang diwariskan secara genetis pada keturunannya.

Agen yang menyebabkan mutasi disebut mutagen.

Makhluk yang mengalami mutasi disebut mutan.

Perubahan susunan genetik ini menyebabkan perubahan alel dan genotip makhluk hidup.

B. Syarat Mutasi

- adanya perubahan materi genetik (DNA).
- bersifat tidak dapat diperbaiki.
- hasil perubahan diwariskan secara genetik ke keturunannya.

C. Mekanisme Mutasi

- DNA dipengaruhi saat sintesis DNA (replikasi)
Faktor mutagenik mempengaruhi pemasangan basa nukleotida sehingga terjadi missmatch.

- Kromosom dipengaruhi oleh mutagen saat pemaketan DNA dalam kromosom, pemisahan kromatid, penarikan kromosom oleh benang spindel dan sitokinesis anafase.

C. Tempat Terjadinya Mutasi

Berdasarkan tempat terjadinya dibedakan menjadi 2, yaitu:

a. Mutasi Gametik : terjadi di sel gamet. Sel gamet mengadakan pembuahan lalu mewariskan ke keturunannya. Bersifat heritable. Gen-gen yang mengalami mutasi digamet ada 2:
- mutasi autosomal : terdapat di kromosom autosomal.
- mutasi tertaut kelamin : menghasilkan mutasi dominan dan resesif

b. Mutasi Somatik : terjadi di sel-sel soma. Tidak dapat diwariskan. Mengakibatkan cacat bawaan. Bila terjadi pada orang dewasa mengakibatkan kanker. Misalnya : anak sumbing hasil mutasi akibat teratogen.

D. Tingkat Mutasi

Mutasi gen (mutasi titik) : perubahan yang terjadi pada nukleotida yang membawa pesan suatu gen tertentu. Jika terjadi pada sel gamet akan diwariskan keketurunannya.
Contoh : penyakit anemia bulan sabit.

a. Tipe-Tipe Mutasi Titik
Dibagi menjadi dua kategori umum :

- subtitusi pasangan basa dan insersi (penyisipan)
Merupakan penggantian satu nukleotida dan pasangannya di dalam untai DNA komplementer. Menghasilkan :
> mutasi tipe transisi
> mutadi tipe transversi
> mutasi diam

- delasi (penghilangan) pemasangan basa. Efek terhadap protein lebih berbahaya daripada subtitusi. Terjadi mutasi pergeseran kerangka.

Mutasi dapat mempengaruhi protein.

D. Mutasi Kromosom

Mutasi kromosom : perubahan materi genetik akibat perubahan pada kromosom.
- Dapat disebabkan gangguan fisik dan kimia saat proses mitosis dan meiosis.
- Kerusakan bisa terjadi pada susunan dan jumlah kromosom.

E. Perubahan Susunan Kromosom

a. Delasi : terjadi ketika fragmen kromosom patah dan hilang saat pembelahan sel.
b. Duplikasi : terjadi saat fragmen patahan berikatan dengan kromosom homolog.
c. Inversi : fragmen melekat kembali pada kromosom asalnya tetapi arahnya terbalik.
d. Translokasi : fragmen patahan bergabung dengan kromosom homolog. Ada dua jenis translokasi :
- translokasi respirok : kromosom non-homolog saling bertukar fragmen.
- translokasi non-respirok : transfer fragmen tanpa menerima kembali.

F. Perubahan Jumlah Kromosom

Ada dua konsep jumlah kromosom, yaitu:

a. Euploid : variasi dalam sejumlah set dasar kromosom yang disebut genom. Set dasar disini artinya jumlah kromosom terkecil suatu organisme pada evolusinya.
> Label genom dinyatakan dengan notasi 'X'. Mosal 1X (monoploid), 2X (diploid), poliploid.
> Jumlah kromosom = jumlah genom (X) x jumlah kromosom pada genom (n)
> Nilai X dan n bisa sama, bisa beda
> Kromosom semua sel kromatik adalah diploid (2n)

Euploidi dapat di bedakan menjadi 2, yaitu :

- autopoliploid : kelipatan jumlah kromosom yang berasal dari genom spesies yang sama. Terdiri dari beberapa genom yang identik dengan kromosom. Misalnya pada autotriploid, kromosom yang terdiri atas 3 genom (3X).

- alopoliploid : kelipatan jumlah kromosom yang berasal dari spesies genom yang beda. Terbentuk dari penyilangan dua spesies.

b. Aneuploid : variasi jumlah kromosom yang diakibatkan adanya pengurangan atau penambahan satu atau sejumlah kecil kromosom, tetapi tidak berlangsung pada seluruh genom.
> terjadi gagal berpisah (pasangan kromatid gagal berpisah saat meiosis II)
> keturunan yang punya jumlah kromosom tidak normal disebut aneuploid.

- Disomi : kromosom yang berpasangan normal (2n)
- Monosomi : jika satu kromosom hilang (2n-1)
- Nulisomi : dua kromosom hilang (2n-2)
- Monosomi ganda : dua pasangan masing-masing ada satu kromosom hilang (2n-1-1)
- Trisomi : sel aneulploid memiliki total kromosom 2n+1
- Tetrasomi : jika ada dua kromosom lebih (2n+2)
- Tetrasomi ganda : penambahan satu kromosom untuk setiap pasangan (2n+1+1)

G. Kelainan-Kelainan pada Manusia yang Disebabkan oleh Perubahan Kromosom

a. Sindrom Down, disebabkan kelebihan kromosom 21, sehingga setiap sel tubuh memiliki total 47.
> Ciri : tubuh pendek, cacat jantung, infeksi saluran pernapasan dan lemah mental.
> Penderita cenderung menderita leukimia dan alzeimer.
> harapan hidup pendek
> terjadi akibat gagal berpisah waktu pembentukan gamet

b. Sindrom Klinefelter : penyakit akibat tambahan kromosom X pada laki-laki menghasilkan XXY. Ciri : testis kecil dan steril, lebih tinggi dari kebanyakan orang.

c. Sindrom Turner : perempuan yang mempunyai trisomi (XXX). Ciri : Tampak sehat dan normal kecuali pada kariotipenya, organ kelamin tidak matang, steril dan bertubuh pendek.

H. Sumber Mutasi

- Dapat disebabkan mutagen dari alam maupun buatan.
- Mutagen dapat berupa faktor kimia. Zat-zat yang yang mempengaruhi disebut zat mutagenik.
- Mutagen dapat berupa faktor fisika seperti sinar UV, radiasi sinar radioaktif dan sinar rontgen.

Jumat, 28 November 2014

Ahok Setia, Jokowi Masih Peduli

Sudah lebih dari seminggu Basuki Tjahaja Purnama dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta ke-16 periode 2014-2017. Pria yang akrab dipanggil Ahok ini dilantik saat dua kubu KMP dan KIH di DPRD DKI Jakarta tengah berseteru terkait payung hukum yang sebaiknya digunakan. Kubu KMP yang dimotori H. Lulung dan M. Taufik terang-terangan menolak pelantikan Ahok karena menurut mereka seorang wakil gubernur tidak otomatis menggantikan posisi gubernur bila sang gubernur berhalangan tetap. Mereka juga meminta pada Mendagri agar tidak segera melantik Ahok dengan dalih menunggu fatwa Mahkamah Agung (MA).

Dengan tafsiran hukum sepotong-potong yang coba digunakan KMP, rupanya Presiden Joko Widodo tak bergeming dan tetap bulat tekad untuk melantik Ahok secepatnya. Tidak main-main, Jokowi bahkan menyempatkan waktu untuk melantik sendiri Ahok di Istana Merdeka. Hal yang unik sebenarnya, bahkan mungkin istimewa. Sebelumnya, hanya Gubernur Ali Sadikin yang pernah dilantik di Istana dan hanya Sultan HB saja yang pernah dilantik langsung oleh Presiden tanpa melalui perantara Mendagri. Meskipun beralasan pelantikan Ahok di Istana karena sesuai amanat Perppu yang mengharuskan Gubernur dilantik di Ibukota, banyak yang berpikir pelantikan bisa dilakukan dimana saja dan tidak harus di Istana Merdeka contohnya di Gedung DPRD DKI.

Keistimewaan ini semakin memberi kesan kalau Jokowi masih peduli dan akan benar-benar men-support Ahok untuk menyukseskan program-programnya dalam rangka membenahi Jakarta. Ini membuktikan bahwa Jokowi tidak begitu saja lepas tangan meninggalkan tanggung jawab dan janji-janjinya yang belum sempat terealisasi. Jokowi tentu sudah sangat yakin dengan kemampuan Ahok mengelola Ibukota melihat besarnya dukungan yang dia berikan melalui tangan-tangan Menteri di Kabinet Kerja. Jokowi melakukan itu, karena Jokowi sangat yakin kalau Ahok orang yang mampu bekerja dan dapat dipercaya.

Jokowi dan Ahok seolah tak terganggu dengan status 'Presiden' yang kini Jokowi miliki. Kita masih bisa lihat sendiri bagaimana hubungan persahabatan mereka. Kita menyaksikan sendiri di Mata Najwa edisi Merayakan Indonesia bahwa tak ada rasa sungkan bagi mereka berdua untuk bercanda dimuka umum. Ahok bahkan berani meledek jam makan dan tubuh kurus Jokowi didepan umum dengan blak-blakan yang membuat semua hadirin tertawa, termasuk Jokowi yang bahkan termasuk yang paling geli ketawanya.

Melihat hubungan mereka, tak heran kalau ada yang menganggap kalau kesetiaan Ahok yang sebenarnya itu justru berada dalam sosok Jokowi, bukan dalam ideologi partai manapun saat ini. Dalam diri Jokowi, terdapat ketegasan dalam bertindak yang tidak ada dalam diri orang lain. Selain itu, Jokowi juga konsisten dengan politik tidak bagi-bagi kursi yang jarang dilakukan orang. Jokowi adalah bukti nyata kalau rakyat kecil juga bisa berkuasa dan melawan kesewenang-wenangan yang selama ini Ahok perjuangkan dengan penegakan hukum yang adil. Tak heran kalau kedepannya apapun keputusan Jokowi, pasti akan Ahok dukung.

Membenahi Jakarta memang bukan perkara mudah. Butuh komunikasi politik yang baik agar kota-kota penyangga Ibukota seperti Depok dan Bekasi mau bekerjasama menyelesaikan masalah yang ada. Depok, misalnya, tentu punya masalah sendiri yang harus diselesaikan ketimbang membantu DKI mengatasi banjir. Semua kepala daerah punya kepentingan dan agenda politik sendiri-sendiri disamping ingin memajukan daerahnya masing-masing. Tentu ini masalah tersendiri bagi Ahok yang saat ini tidak punya dukungan politik dari partai manapun. Terlebih, entah nasib sial Ahok atau tidak, kepala daerah dari kota-kota penyangga DKI Jakarta hampir semua berasal dari KMP. Walikota Depok yang berasal dari PKS, misalnya, tentu enggan membantu Ahok yang jelas-jelas sudah mengalahkan HNW di pilgub DKI dulu. Harus ada campur tangan pihak ketiga agar pemerintahan di daerah tidak berjalan sendiri-sendiri.

Untuk itulah Jokowi merasa perlu turun tangan agar kepala daerah tidak bersikap egois dan saling bekerja sama dan tidak saling sikut adu kepentingan. Tak kenal, maka tak sayang. Mungkin itu yang menginspirasi Jokowi untuk mengadakan pertemuan rutin antarsesama kepala daerah tiap bulannya. Tujuannya jelas yaitu agar kepala daerah yang satu dengan yang lain bisa akrab disamping memperkuat hubungan antara pusat dengan daerah.

Ditengah hubungan mesra Jokowi-Ahok, saat ini justru terjadi kisruh antara petinggi PDIP dengan Ahok terkait orang yang berhak mengisi posisi Wagub DKI. Tjahjo Kumolo dan sejumlah elite PDIP lainnya mengklaim kalau Megawati telah menunjuk Boy Sadikin sebagai orang yang akan menduduki posisi Wagub. Tak salah memang kalau PDIP merasa berhak mengisi jabatan wagub setelah dukungan politik yang besar ketika kisruh pelantikan Ahok kemarin. Tapi masalahnya, hal ini bertentangan dengan Ahok yang menginginkan Wagub dari orang nonpartai.

Mendengar penolakan Ahok, Ahmad Basarah, salah satu Sekjen PDIP bahkan mengancam akan menarik dukungan politik Ahok diparlemen. Ahok tentu berada dalam posisi dilema saat ini. Dahulu, Ahok cuek dengan dukungan DPRD DKI karena dia masih punya Jokowi, teman seperjuangan yang saling membantu menghadapi serangan lawan dan taktik adu domba. Tapi sekarang Ahok sendiri, dukungan politik PDIP tentu akan sangat berguna untuk program dia kedepan. Beruntung, Jokowi sangat menghormati keputusan Ahok dengan tidak ikut campur untuk intervensi Wagub DKI ini. Setidaknya Ahok lega untuk satu hal. Kalaupun PDIP akhirnya memusuhi dia layaknya Gerindra, toh dia masih punya satu orang yang siap untuk mendukungnya dalam kondisi apapun. Orang yang merupakan teman sekaligus bosnya yang kini tinggal di Merdeka Utara, Joko Widodo.

Senin, 10 November 2014

Dewasa dan Sederhana

Selama seminggu terakhir, pelajaran Bahasa Indonesia udah berubah jadi ajang curhat jomblo-jomblo galau dan pasangan LDR yang nyaris membagi hati. Semua berawal dari perintah Pak Baper (orangnya suka ngambek), guru Bahasa Indonesia gue yang nyuruh anak-anak sekelas buat menuliskan cerpen berdasarkan pengalaman pribadi atau orang lain. Temen-temen gue rupanya udah pada kepedean kalau ceritanya cuma bakal di baca sama guru yang bersangkutan. Mereka tulis deh, curhat-curhatan galau bin ngenes. Cerita relatif bervariasi, ada yang naksir sama pacar temen, ada yang nolak ajakan pacaran (yang ini sok), dan ada yang curhat pacarnya diambil orang.

Dari sekian banyak, kisah hidup yang ngenes, sedih dan mengharukan temen-temen gue. Yang paling lucu dan gue inget itu punya si makhluk gendut berkumis yang hobi banget ngomongin Akmil. Untuk lebih mudah, panggil saja si Beni. Waktu itu, si Beni membacakan cerpen berjudul Kado Yang Pahit karya sendiri di depan kelas. Dia menceritakan pengalaman dia tahun lalu waktu ulang tahun yang tidak ikut dirayain sama gebetannya si wanita. Saking menghayatinya, dia sampe terbawa suasana waktu menyebutkan alasan dia menyukai cewek itu. Katanya, cewek itu 'dewasa dan sederhana'. Jiah, temen-temen gue ngakak sekelas. Sumpah, ini lebay. Ini udah terlalu melankolis buat ukuran cowok.

Tapi nggak apa-apa. Semakin banyak karakter orang yang gue kenal, semakin kaya juga pemahaman gue ngadepin tipe-tipe orang. Semakin lama gue sadar sih, kalo orang itu emang hanya mau bergaul sama orang-orang yang minimal sederajat sama dia. Semakin tinggi derajatnya, semakin bagus. Ini gue amatin lho ya langsung di kelas. Anak-anak borju yang mainnya produk Apple, ya lingkaran pergaulannya sama orang yang sejenis dia. Atau minimal yang tiap minggu ke salon atau umrah tiap tahun.

Gue perhatiin, anak-anak model gitu dari omongannya juga udah beda. Tapi nggak jauh-jauh juga sih dari ticket nonton konser boyband sama liburan ke luar kota. Dan oh ya jangan lupa, kalo bekel janjian bawa nasi merah plus lauk dan sayur empat sehat lima sempurna. Harus minum susu dan check up ke dokter kalo patah kuku. Maka jangan heran, kalo anak-anak 'kebanyakan gizi' kayak gitu justru punya body ukuran paus mini pemangsa manusia.

Sabtu, 08 November 2014

Jokowi Ahok Saling Mengisi, Saling Melengkapi

Akhir-akhir ini, kita sering melihat mesranya hubungan Jokowi-Ahok waupun udah nggak nggak ngantor bersama di Balaikota. Terhitung udah tiga kali, Ahok dateng ke istana sekedar untuk lihat-lihat atau ikut rapat bareng menteri kabinet kerja. Banyak yang bilang kalo Jokowi minta Ahok temuin doi buat kasih masukkan kenegaraan. Ahoknya sih bantah. Kata doi, dia dipanggil hanya terkait urusan Jakarta.

Kalo dicermati bener-bener, Jokowi terlihat seperti gagal 'move on' dari Ahok. Mungkin doi kangen dengerin bacotnya Ahok, yang kadang gokil tapi kadang juga bikin orang kesel. Tapi kalo menurut gue, ini sih pertanda kalo doi belum terlalu sreg sama JK sepenuhnya. Perlu waktu emang biar doi berdua bisa seiya-sekata. Atau juga, mungkin Jokowi lagi krisis kepercayaan sama orang-orang disekitarnya. Biar gimana, Ahok udah cukup membuktikan ke Jokowi kalo dia orang yang jujur dan bisa dipercaya. Selama ini, doi nggak pernah jelek-jelekin Jokowi, walaupun dia bisa dengan mudah melakukannya.

Entah kenapa, melihat hubungan mereka berdua, gue yakin banget mereka akan kembali bersama. Kembali menjadi dwitunggal yang saling mengisi dan saling melengkapi. Jujur, gue kangen banget liat statement-statement mereka berdua yang saling membela buat pasangannya. Kalo sekarang, kalian tahu sendiri statementnya cuma searah doang. Mau Ahok puji Jokowi sampe dower Jokowinya tetep aja pasif. Wajar sih emang, doi kan kepala negara. Udah nggak boleh ngomong asal jeplak.

Tapi walaupun udah nggak saling berbalas statement, Jokowi kelihatan kok masih care banget sama Ahok. Doi nggak tega kali ya, Ahok dijegal sana-sini. Makanya doi nyuruh Pak Mendagri nyuratin DPRD DKI buat mempercepat pelantikan Ahok. Bahkan doi juga mengancam akan melantik sendiri Ahok di istana jika DPRD tidak mau melakukannya.

Tapi, gue malah berharap DPRD nggak mau melantik Ahok biar Ahok dilantik sama Jokowi sendiri. Biar kayak menteri gitu. Apalagi pas pelantikan, menteri Kabinet Kerja disuruh dateng semua. Bisa nangis guling-guling tuh duo racun (baca : Topik dan Pak Haji) liat Ahok beneran jadi gubernur. Paling ujung-ujungnya ngerahin massa FPI buat demo lagi. Malah bagus, semakin anarkis semakin kuat alasan Mendagri buat ngebubari FPI. Apalagi kalo demonya pake samurai, gue makin suka, makin greget soalnya.

Jokowi-Ahok bener-bener udah cocok banget sebenernya. Chemistry mereka itu udah kuat banget. Masing-masing mereka tahu tugasnya apa, bahkan mungkin udah bisa baca pikiran pasangannya. Gue tahu banget sebenernya Ahok tuh ngarep jadi wapresnya Jokowi. Dia udah nunggu Jokowi 'ngelamar' dia ke Prabowo menjelang pilpres kemarin. Bahkan kalian tahu sendiri, saking gemesnya nunggu Jokowi ngumpulin keberanian, Ahok sampai ngasih-ngasih kode gitu biar Jokowi gerak cepat. Tapi ternyata, Jokowi udah mundur duluan liat 'calon mertua' galak. Dia udah pesimis dan yakin 'lamaran'nya bakal ditolak. Dia nggak tahu aja, si Ahok sebenernya udah siap 'kabur dari rumah' seandainya Prabowo menolak.

Dan betapa kecewanya Ahok, Jokowi malah milih JK jadi cawapresnya. Tapi Ahok nggak marah, dia ngerti karena kalaupun Jokowi ajak Ahok jadi cawapresnya di pilpres nanti, Ahok cuma jadi titik terlemah pasangan ini. Biar gimanapun, masyarakat Indonesia belum selogis masyarakat Jakarta pola pikirnya. Pilihan politik mereka masih sangat tergantung sama suku dan agama calon pemimpinnya.

Di sini gue salut sama duet ini. Nggak ada berebut proyek atau berebut kekuasaan diantara mereka. Mereka rela menekan ego pribadi demi kepentingan rakyat. Gue berharap, bakal muncul terus pemimpin-pemimpin jujur dan pekerja keras model begini. Pemimpin yang bekerja siang-malam untuk membangun negeri.


Senin, 03 November 2014

Pasukan Semut Hitam

Di pagi hari ini, aku terbangun subuh-subuh akibat gatal di sepanjang tangan dan kaki. Alergiku kambuh akibat aku nekat makan tumis kerang diam-diam punya adikku. Ceritanya, ketika aku pulang sekolah, perutku sudah sangat lapar. Sayangnya, hanya ada tumis kerang di lemari makan. Saking lelah dan lapar, aku tak peduli dan memakannya habis. Dan hasilnya, badanku berubah memerah keesokkan harinya.

Aku mencari obat alergi yang lama. Mencoba mengurangi rasa gatal yang melanda hebat. Setelah mencari selama sejam dengan diwarnai sedikit omelan ibu, q obat itu bisa ditemukan.

Tapi, efek obat itu tidak berlangsung secepat kilat. Selama dua jam lebih aku menggaruk-garuk seluruh bagian tubuhku sambil dikipasi. Perlahan obat itu mulai bereaksi dan alergi ku sedikit berkurang.

"Udah mendingan bu, nggak terlalu gatel kayak tadi." kataku lega pada ibu. Ibuku me'lfysjl, sem-mesem, antara kasihan sekaligus kesel, " Makanya lain kali jangan asal makan aja. Udah tahu alergi kerang, tetep aja bandel." Aku tersenyum kecut. "Iya, iya nggak makan kerang lagi deh."

"Dan udah berapa kali sih ibu bilang, kalo abis pakai barang taruh lagi ketempatnya. Jangan giliran pas butuh, baru kelabakan nyari-nyari!" kata Ibu panjang lebar. " Kamu nggak sekolah kan? Udah bantuin ibu jaga warung sana. Ibu mau masak dulu. Nanti siang kan ibu mau ke sekolah ngambil raport kamu."

"Iya, iya. Nanti aku ke warung." kataku malas. " Tapi nanti beliin makanan ya kalo ke sekolah?!" kataku semangat.

" Iya nanti tunggu ada pasukan semut hitam." jawab Ibuku asal. " Ibu mah." kataku sambil cemberut.

***

Ibu berangkat ke sekolah sekitar pukul  13.00 siang. Adikku, Kayla, tidak ikut tapi berpesan pada ibu untuk membelikkanya sesuatu. Aku menjaga warung sambil bermain gadget dan mendengarkan musik. Lama-kelamaan, aku diserang kebosanan. Sambil iseng, aku mengamati keadaan sekitar. Aku terpaku sejenak melihat hal menarik yang ku temukan ditembok.

Ada ratusan pasukan semut hitam yang berjalan beriringan di tembok, memanjang tanpa putus. Aku mengamatinya dengan seksama.

Kayla yang bingung melihatku, mendekati dan bertanya padaku apa yang terjadi.

"Kakak ngapain?" tanya Adikku bingung. " Liat apasih? Serius banget."

"Tuh!" aku menunjuk ke arah dinding tembok. "Kamu lihat kan? Ada pasukan semut hitam. Tandanya, kakak bakal dapat uang." jawabku senang.

" Masak sih? Emang bener apa?" kata Adikku tidak percaya. "Apa hubunganya semut hitam sama dapat uang?"

" Ya sudah kalau kamu tidak percaya. Tapi kakak pernah denger mitos itu." kataku cuek. Aku berlalu begitu saja meninggalkan Adikku yang masih bingung.

***

Tak terasa aku sudah menjaga warung selama kurang lebih empat jam. Entah sudah berapa artikel online yang kubaca di gadget. Dan tiba-tiba Om Bambang datang ke warungku.

" Diah nggak sekolah? " tanyanya.

" Nggak om, lagi sakit." jawabku singkat.

"Sakit apaan? " tanya dia bingung.

" Itu, alergi kambuh. Salah makan." jawabku menjelaskan.

" Oh, ya sudah. Ini buat kamu." katanya sambil memberikan uang Rp. 100.000,-. " Buat jajan di sekolah." tambahnya.

Aku tersenyum girang. " Oh iya Om, makasih."

Aku memamerkan uang pemberian Om Bambang ke Adikku.

"Bener kan kata kakak tentang pasukan semut hitam. Kakak dapat uang sekarang." kataku bangga. "Kamu jangan minta ya, inget!"

Aku tersenyum kecut. "Yah kakak, traktir makanan deh minimal. Pelit amat!"

Aku berpikir. "Baiklah, jangan macem-macem tapi!" kataku memperingatkan.

"Sip! " kata Adikku girang.

***

Kamis, 23 Oktober 2014

Kritik Karya Sastra The Hobbit

John Ronald Reuel Tolkien (lahir di Afrika Selatan, 3 Januari 1892 – meninggal di Oxford, Inggris, 2 September 1973 pada umur 81 tahun) adalah penulis novel asal Britania Raya yang menulis The Hobbit (1937) dan lanjutannya The Lord of the Rings (1954—1955).  Waktu kecil Tolkien senang menjelajah ke tempat-tempat seperti tanah pertanian bibinya di Bag End, nama yang kelak digunakannya dalam fiksinya sebagai tempat tinggal Bilbo Baggins. Waktu remaja, Tolkien mulai menciptakan bahasa-bahasa tersendiri, dan tertarik dengan dongeng dan cerita-cerita tentang pahlawan. Dalam menulis, Tolkien sangat dipengaruhi oleh literatur Anglo-Saxon, mitologi Jermanik, Nors, cerita rakyat Finlandia, Alkitab, dan mitologi Yunani.

Salah satu novel karya J. R. R. Tolkien berjudul The Hobbit yang berkisah tentang Bilbo Baggins, seorang hobbit dari desa Shire. Hobbit adalah makhluk sejenis orang kerdil. Tinggi badannya separuh tinggi badan manusia biasa. Mereka tinggal di liang bawah tanah berbentuk bulat yang sangat bersih, nyaman dan penuh makanan. Mereka hidup berkelompok dan bercocok tanam. Hobbit digambarkan sebagai individu serba teratur dan membenci petualangan. Mereka menyukai kegiatan-kegiatan yang rutin, seperti minum teh di pagi hari, pesta tahunan dan tukar kado antar sesama. Kelebihan mereka yang paling menonjol adalah kemampuan memasak dan berjalan tanpa suara.

Di desa Shire, Bilbo Baggins adalah termasuk salah satu hobbit terkemuka. Selain karena statusnya sebagai salah satu hobbit yang mapan dan suka mengadakan pesta tukar kado, Bilbo dihormati karena keramahannya dan keluarga Baggins (keluarga dari ayahnya) yang sejak dulu tak pernah terlibat petualangan apapun.

Pada suatu hari, Gandalf Sang Penyihir mendatangi Bilbo yang sedang asyik membuat bentuk asap-asap unik dari cerutunya di depan liang tempat tinggalnya. Gandalf menawarkan Bilbo agar ikut serta petualangan yang akan dia jalani. Gandalf menceritakan kalau petualangan yang akan dia jalani sangat menantang karena akan membawa mereka bertemu bangsa Peri, bangsa Kurcaci, bahkan naga yang selama ini hanya Bilbo dengar berdasarkan dongeng kakeknya.

Bilbo yang sama sekali tidak tertarik, meninggalkan Gandalf begitu saja. Malam harinya, datang dua belas kurcaci gunung yang tidak dikenalnya ke liang bawah tanah rumahnya. Keduabelas kurcaci tersebut dipimpin Thorin Oakenshield, yang merupakan putra mahkota Kerajaan Durin. Bilbo yang sangat memegang teguh prinsip kesopanan, terpaksa menjamu mereka semua walaupun persediaan gudang makanannya menipis. Tak lama Gandalf pun datang. Akhirnya Bilbo tahu kalau kedatangan mereka semua adalah karena ulahnya.

Keduabelas kurcaci bercerita pada Bilbo kalau mereka ingin merebut kembali kerajaan mereka yang selama ini dikuasai Smaug, naga yang sangat suka tidur diatas tumpukan perhiasan. Menurut ramalan, mereka bisa mengembalikan lagi kerajaan Durin jika mereka tiba di Kerajaan Durin yang berada di bawah gunung. Mereka membutuhkan tambahan satu orang lagi agar jumlah mereka tidak tiga belas (karena tiga belas mereka anggap angka sial). Selain itu, mereka membutuhkan seorang yang kecil, bisa bergerak tanpa suara, dan mempunyai aroma yang berbeda dengan kurcaci agar bisa mengelabui Smaug untuk menggambil batu akik yang sangat istimewa.

Bilbo akhirnya setuju untuk ikut serta. Bukan karena pembagian harta yang di tawarkan, tapi karena dia sangat ingin bertemu peri dan belajar ilmu pengobatan. Sepanjang pejalanan Bilbo bertemu dengan makhluk-makhluk dari dongeng kakeknya. Bilbo merasakan sendiri bagaimana menderitanya hidup di kerajaan peri di Rivendell karena hanya dijamu dengan rumput-rumputan. Dia juga merasakan leganya lolos dari kawanan Troll, Orc, goblin dan laba-laba raksaksa yang sangat ingin membunuhnya. Bilbo juga bertemu dengan Raja Elang dan Beorn yang baik hati menjamu dia dan para kurcaci di kediamannya masing-masing.

Yang paling berkesan tentu adalah ketika Bilbo bertemu Gollum, makhluk terkutuk yang telah menjadi budak sebuah cincin jahat. Cincin tersebut adalah cincin istimewa karena merupakan Cincin Utama buatan Sauron, Sang Penguasa Kegelapan. Cincin itu mampu membuat seseorang menjadi kasat mata. Dengan memperdayai Gollum dengan teka-teki yang sangat sulit, Bilbo berhasil mendapatkan cincin itu darinya. Selama perjalanan, cincin itu sangat membantu Bilbo lolos dari jebakan-jebakan. Bahkan menyelamatkan para kurcaci temannya dari penjara tahanan Peri Hutan.

Ending novel ini adalah kematian Smaug oleh Bard si Manusia Pemanah. Dengan keadaannya yang miskin, Bard merasa berhak mendapatkan harta Kerajaan Durin karena jasanya yang telah membunuh Smaug dan keadaan Kota Danau yang rusak parak akibat serangan Smaug. Bard membawa warga Kota Danau untuk menemui Thorin dan mengancam akan menyerangnya jika bagiannya tidak diberikan. Bagian itu rencananya akan digunakan untuk perbaikan kota dan memberi santunan untuk keluarga korban yang meninggal akibat semburan api Smaug.

Sementara itu ancaman juga datang dari Orc dan goblin yang ingin membalas dendam kematian ketua mereka di tangan Thorin. Para peri hutan yang mengganggap Thorin dan kurcaci lainnya sebagai tawanannya juga meminta batu akik istimewa, The Arkenstone, sebagai tebusan untuk kebebasan dan tanda persahabatan. Thorin yang hatinya telah dibutakan harta, menolak semua permintaan tersebut dan menantang mereka semua untuk menyerangnya secara serentak. Bilbo yang tahu kekuatan para kurcaci yang tidak seimbang di banding pasukan kawan diam-diam melakukan perundingan rahasia. Bilbo sepakat memberikan seluruh harta bagiannya untuk Bard dan warga Kota Danau. Bilbo juga diam-diam memberikan batu akik istimewa lambang Kerajaan Durin untuk pasukan Peri Hutan.

Biar begitu, perang tetap tak terelakan. Thorin marah besar pada Bilbo karena tindakanya yang dianggap lancang dan mengusirnya dari Kerajaan. Thorin juga mengultimatum agar Peri Hutan mengembalikan kembali batu akik kebanggaan leluhurnya.  Peri Hutan menolak. Thorin yang kesal akhirnya memilih perang. Karena ingin membunuh Thorin, Orc dan goblin memilih membantu Peri Hutan. Di akhir cerita pasukan Thorin berhasil memenangkan pertempuran karena sebelumnya dia sudah meminta bantuan dari sepupunya Dain. Walau begitu, kematian Thorin, Fili dan Kili tak dapat terelakkan.

Di novel ini, penulis mengambil tema yang sangat unik dan menarik. Ceritanya secara garis besar bersifat fiktif dengan tokoh-tokoh dari legenda dan mitos seperti Peri dan Kurcaci. Yang paling unik adalah mewujudkan tokoh dengan imajinasi karakter yang baru dan berbeda dari yang lain dalam diri Bilbo Baggins si Hobbit. Penggambaran karakter di lakukan dengan sangat baik, rinci dan eksplisit di awal buku melalui kebiasaanya sehari-hari. Tapi makin kebelakang, penggambaran karakter makin lemah karena hanya melalui kata-kata seperti "dia takut", " dia baik" dan sebagainya. Dalam hal ini, penulis kurang memberikan ruang pada pembaca untuk berimajinasi dan menafsirkan sendiri karakter tokoh yang sebenarnya.

Dari segi penamaan, tokoh di novel The Hobbit ini juga termasuk unik dan tidak lazim. Tidak masalah, itu justru menambah nilai seni buku ini. Tapi yang sedikit membuat pembaca kesulitan adalah penamaan para tokoh yang mirip-mirip seperti Fili dan Kili, Bifur, Bofur dan Bombur dan lain-lain.

Tokoh-tokoh dalam novel ini juga termasuk sangat banyak. Penulis seharusnya tidak mengisi gerombolan kurcaci dengan dua belas orang. Apalagi penggambaran karakter yang menonjolnya kurang jelas, karena keduabelas kurcaci hanya di gambarkan sebagai pria pendek, gendut dengan jenggot yang di kepang. Empat atau lima kurcaci saja cukup sebenarnya dalam satu rombongan agar pembaca juga tidak kebingungan membedakan para tokoh.

Selain itu, cerita juga terasa datar pada bagian-bagian tertentu yang seharusnya lucu, mengaggumkan atau menegangkan. Contohnya ketika Bilbo dan para kurcaci berhasil lolos dari kawanan goblin dengan bantuan Raja Elang. Penggambaran suasana dan perasaan tokoh kurang jelas akibatnya kesan menegangkannya jadi hilang.

Begitu juga ketika Bilbo dan para kurcaci berada di Rivendell. Penulis kurang menggambarkan latar tempat secara detail. Rivendell sendiri digambarkan penulis sebagai istana megah dengan air terjun yang indah di sebelahnya. Tapi, penulis kurang mendeskripsikan lebih lanjut tentang pernak-pernik isi istana dan perasaan tokoh ketika melihatnya.

Novel ini memang mempunyai beberapa kekurangan di beberapa bagiannya. Perbaikan perlu di perhatikan penulis adalah dari segi penggambaran karakter secara detail dan penyederhaan tokoh yang terlibat dan berperan serta. Secara keseluruhan novel ini layak dijadikan bacaan ringan terutama bagi yang menyukai tokoh fiktif dari mitos-mitos yang ada.

Senin, 20 Oktober 2014

Drama : Menyalin (Diah, Nugie, Dwi, Fajar, Fanny)

Cast : 5 orang

Ada seorang siswi bernama Diah. Dia tidak disukai teman-temannya karena tak mau mengajarkan orang lain untuk pelajaran yang dia bisa. Dia hanya membiarkan Dwi Sartika, teman sebangkunya, untuk menyalin pekerjaan rumah matematikanya. Diah melarang Dwi Sartika untuk memberikan hasil pekerjaan rumahnya pada siapapun.

Fajar dan Fanny adalah salah satu siswa yang tidak mengerti pelajaran matematika. Mereka tidak tahu bagaimana cara menyelesaikan pekerjaan rumah di berikan tiga hari yang lalu. Karena takut dimarahi, mereka berdua sepakat untuk menyalin hasil pekerjaan rumah Diah dengan meminta pada Dwi Sartika. Karena kasihan, Dwi Sartika membiarkan Fajar dan Fanny untuk menyalin pekerjaan rumahnya. Dwi Sartika meminta agar Fajar dan Fanny merahasiakannya dari Diah.

Dwi  : Hai Diah !

Diah : Hai Dwi. Apa kamu sudah menyelesaikan pekerjaan rumah matematika?

Dwi : Sedikit. Ada bagian yang tidak kumengerti. Bisakah kau membantuku?

Diah : Maaf, aku malas melakukannya. Jika kau mau, kau bisa menyalin pekerjaan rumahku.

Dwi : Benarkah? Boleh aku bawa pulang?

Diah : Tentu, tapi kau harus membawanya besok. Tapi jangan beritahu siapapun. Kau mengerti?

Dwi : Tentu.

Dwi menyalin pekerjaan rumah Diah selama istirahat. Menjelang jam pulang sekolah, Dwi selesai menyalin pekerjaan rumah Dwi. Melihat Dwi yang sudah menyelesaikan pekerjaan rumahnya, Fajar dan Fanny berniat meminjam tugas Diah.

Fanny : Hai Dwi. Kau sibuk sekali daritadi?

Dwi : Hai Fanny. Kau benar, aku menyelesaikan tugasku tadi.

Fajar : Tugas matematika?

Dwi : Ya. Aku menyalin tugas Diah. Kalian sudah mengerjakannya?

Fanny : Sedikit. Tapi ada yang tidak kumengerti.

Fajar : Ya, aku juga. Kau sudah menyelesaikan semua tugasmu?

Dwi : Ya.

Fajar : Bisakah kami menyalinnya? Aku menyalin tugasmu dan Fanny menyalin tugas Diah.

Dwi : Baiklah, tapi jangan sampai Diah tahu.

Fanny : Oke. Kami akan membawanya besok. Kami suka orang baik hati sepertimu.

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Dwi menemui Fajar dan Fanny meminta buku tugasnya kembali.

Dwi : Di mana buku tugasku dan Diah? Diah akan segera mencarinya.

Fajar : Ini buku tugasmu.

Dwi : Dan dimana buku tugas Diah, Fanny?

Fanny : Maaf Dwi, tapi aku tak membawanya.

Dwi : Kamu serius?

Fajar : Kamu ceroboh sekali. Jika Diah marah pada Dwi, ini semua adalah kesalahanmu.

Fanny : Ya. Maafkan aku. Ini semua salahku. Aku ceroboh.

Dwi : Sudahlah, sebaiknya kita jangan saling menyalahkan. Sebaiknya kita terus terang pada Diah.

Fanny : Aku yang akan bicara padanya. Semoga dia mau memaafkan kita.

Fanny, Dwi dan Fajar menemui Diah.

Diah : Hai Dwi, Fajar, Fanny.

Dwi : Hai Diah.

Diah : Dwi, bisa kamu kembalikan bukuku sekarang. Pak Nugie akan segera datang.

Dwi : Maaf  Diah, bukumu tak ada padaku.

Diah : Apa maksudmu, Dwi?

Dwi : Bukumu ku pinjamkan pada Fanny. Dan sekarang dia lupa membawanya.

Diah : Meminjamkan pada orang lain? Kau tahu aku sangat membenci orang yang lancang.

Dwi : Ya, aku minta maaf. Ini semua salahku.

Fanny : Bukan, ini salahku Diah. Kami mendesaknya meminjamkan bukumu pada kami berdua.

Diah : Diam. Ini semua tak akan membantu. Apa yang harus kulakukan Dwi jika Pak Nugie meminta tugasnya dikumpulkan hari ini?

Fajar : Kita akan menemanimu bertemu Pak Nugie. Kita katakan yang sebenarnya.

Fajar, Dwi dan Diah bersama-sama menemui Pak Nugie di kantornya.

Fajar : Permisi Pak. Ada yang ingin kami bicarakan?

Pak Nugie : Apa itu?

Diah : Mohon maaf, Pak. Saya tidak bisa mengumpulkan tugas yang bapak berikan hari ini.

Pak Nugie : Kenapa?

Fanny : Karena saya tidak membawa buku tugas Diah, Pak.

Pak Nugie : Kamu menyalin tugas Diah?

Fanny : Ya, pak kami minta maaf. Saya seharusnya tidak menyontek.

Pak Nugie : Bagus kalau kamu sadar kalau mencontek itu salah. Kalian seharusnya berbagi ilmu dengan belajar bersama. Bukan dengan saling menyontek.

Diah : Ini bukan salah Fanny sepenuhnya, Pak. Saya salah selama ini bersikap egois.

Pak Nugie : Tak apa. Bapak harap, kalian bisa belajar dari kesalahan kalian kali ini.

Dwi : Terima kasih, Pak.

Kamis, 16 Oktober 2014

Resensi Novel Sherlock Holmes Misteri Kematian Bintang Sirkus


Judul Buku : Sherlock Holmes Dan Laskar Jalanan Baker
Street : Misteri Kematian Bintang Sirkus
Penulis : Tracy Mack dan Michael Citrin
Penerbit : Qanita PT Mizan Pustaka
Cetakan : I, Februari 2008 II, Mei 2008
Tebal buku : 308 halaman
Dimensi : 13 cm x 20,5 cm
Kategori : Misteri – cerita detektif
Text Bahasa : Indonesia

Dalam novel ini, dikisahkan kasus kematian Walenda Bersaudara, bintang sirkus ahli akrobat milik Barboza. Mereka terjatuh dan tewas seketika saat sedang melakukan pertujukan dengan tali yang digantungkan diketinggian 12 meter. Mereka terjatuh karena tali yang mereka gunakan tiba-tiba terputus.

Detektif Sherlock Holmes meminta bantuan dari Pasukan Laskar Jalanan untuk menyelidiki kasus ini dan mengirim mereka ke tenda sirkus. Wiggins memimpin teman-temannya untuk memperoleh informasi tentang Walenda Bersaudara dari para pemain sirkus lainnya. Walenda Bersaudara terdiri dari empat orang lelaki bersaudara. Beberapa hari sebelum pertunjukan, anggota Walenda Bersaudara yang paling muda menghilang bersama pacarnya, Penelope. Dari penyelidikan tersebut, menduga bahwa anggota sirkus yang paling punya motif untuk membunuh Walenda Bersaudara adalah Indigo Jones, pemain trapeze yang didaulat menggantikan Walenda Bersaudara untuk bermain akrobat tali, dan Zoloft sang pelempar pisau yang jelas-jelas membenci Walenda Bersaudara karena Cesar Walenda, membawa kabur Penelope, asisten sekaligus wanita yang dicintainya.

Pada saat penyelidikan, Holmes datang ke sirkus dan memeriksa TKP (tempat kejadian perkara) dan berhasil menemukan sejata pembunuhan sekaligus trik pembunuhannya. Semakin ditemukannya fakta-fakta yang mendukung deduksinya, Holmes akhirnya menyadari bahwa ternyata ada benang merah yang menghubungkan kasus pembunuhan di sirkus Barboza dengan pencurian buku berumur dua ratus tahun yang bertatahkan batu-batu mulia yang disimpan di Istana Buckingham Inggris, The Stuart Chronicle.

Secara keseluruhan, cerita yang dibawakan cukup mudah dipahami, dengan sebagian besar cerita memang difokuskan pada Laskar Jalanan Baker Street. Dalam hal perwatakan, penulis mampu menciptakan sosok Sherlock Holmes yang unik dengan luar biasa. Holmes digambarkan sangat genius dengan kemampuannya menganalisa masalah dan melihat pribadi seseorang hanya dengan sekali lihat. Tapi sayangnya, peran Dr. John Watson dalam novel ini nyaris tidak ada. Bahkan Watson digambarkan agak angkuh di novel ini, sangat berbeda dengan karakter Watson pada novel Sherlock Holmes karya Sir Arthur Conan Doyle.

Di bagian akhir novel ini adalah adanya penjelasan tentang bahasa slang (semacam bahasa kode yang iramanya miripndengan kata sebenarnya). Contoh (dalam bahasa Indonesia) seperti menjauhi ubur-ubur artinya kabur, tinta merah artinya darah, dan sebagainya. Selain itu, kita juga akan ditunjukan bagaimana pikiran Holmes bekerja saat menganalisa sesuatu.  Ada juga seni penyamaran yang dapat digunakan, walaupun kayaknya kurang relevan kalo diterapkan di jaman teknologi seperti sekarang.

Dan dari semua hal di atas, yang paling menarik lagi adalah ada teka-teki menarik dalam novel ini yang merupakan benang merah dan otak dalam setiap masalah yang ada. Pembaca hanya di tuntut untuk jeli memperhatikan.  Dengan membaca novel ini, pembaca akan benar-benar merasa berada pada abad ke-18 era Ratu Victoria dengan rincian latar tempat dan suasana bahkan jenis dan model pakaian yang tergambar jelas.

Kelebihan lain novel ini adalah mempunyai sampul yang menarik dan jenis kertas yang cukup baik. Harganya juga relatif terjangkau dan mudah di dapatkan. Secara keseluruhan, novel ini sangat di rekomendasikan bagi para pembaca muda yang tertarik dengan ilmu detektif dan hal-hal berbau misteri.

Minggu, 12 Oktober 2014

Pernikahan

Pernikahan adalah ikatan

Janji dengan perkara besar di hadapan Tuhan

Dengan kekang aturan  pada kebebasan

*

Pernikahan adalah pengorbanan

Rela menanggung beban kala kesetiaan dan ekonomi menjadi ujian

Harus selalu memaafkan walau sakit hati belum tersembuhkan

*

Pernikahan adalah judi

Jika benar memilih akan hidup bak Romi dan Juli

Jika salah harus siap tertekan sampai mati

*

Pernikahan hanyalah gengsi

Simbol status harga diri

Dan modal awal di depan sengkuni

*

Pernikahan adalah pelanggaran

Pelegalan untuk melakukan kekerasan

Bebas sewenang-wenang dengan pasangan

*

Pernikahan membuat anak menjadi beban

Terlebih bagi yang uangnya hanya cukup untuk makan

Sedangkan anak perlu jajan dan pendidikan

Sabtu, 11 Oktober 2014

Kau Pantas Di Benci

Aku takut..

Melihat melihat tubuhnya bergetar mencoba untuk tetap tegar

Aku takut..

Melihat derai air mata di wajah lelahnya setelah seharian bekerja

Aku takut..

Mendengar ancaman dan penghinaan yang sering kau ucapkan padanya

*

Kau bukan anugerah yang seharusnya diberi Tuhan untuk orang sebaik dirinya

Kau sampah tak berguna!

Pecundang miskin dan egois yang bertingkah bak penguasa

Menganggap lelah bukan sifat manusia sementara kau berleha-leha

*

Kau hina dia seenaknya

Kau senang merasa berkuasa atas dirinya

Tapi dia tetap bertahan dan mengalah

Dia tahu ada orang lain yang hidupnya ada ditangannya

*

Sungguh, kau adalah setan berwujud manusia

Bukan hanya dia yang kau sakiti, tapi Tuhan kau buat murka

Ke depan adalah penentuan

Seberapa menyakitkan balasan Tuhan yang akan kau terima

*

Memang tak salah Tuhan berkehendak

Dia beri hadiah itu pada orang yang tepat

Agar kau tahu bagaimana rasanya sakit dan tersakiti

Sebagaimana yang selama ini dia alami

*

Aku heran hadiah itu tak membuatmu bersikap lebih baik

Kau umbar kemarahan pada setiap orang di sekelilingmu termasuk dia yang setia di sampingmu

Tak apa, aku tak peduli

Karenamu aku percaya bahwa memang ada orang yang pantas di benci

Kamis, 02 Oktober 2014

Contoh Soal Fisika


Lks. Hal 8.

4. Seutas tali yang panjangnya 9 m, salah satu ujungnya diikat kuat. Tali ini digetarkan oleh suatu penggetar periodenya 3 sekon, amplitudonya 6 cm. Simpangan sebuah titik yang berjarak 0,5 m dari ujung tetap setelah tali bergetar 5 sekon, jika panjang gelombang yang terjadi 6 cm adalah..

Jawab:

Dik :

l = 9 m = 900 cm
T = 3 s
A = 6 cm
Lamda = 6 m = 600 cm
x = (900-600) cm = 300 cm

Dit : y = ?

Jawab :

k = 2π/lamda = 2π/600

y = 2A cos kx sin wt
y = 2. 6. cos  2π/600. 300. sin 2π. 1/3. 5
y = 12 cosπ sin 10/3π
y = 12 cos 180. sin 600
y = 12. -1.(-1/2√3)
y = 12. 0.87
y = 10,39~ 10.5

Panjang gelombang yang terjadi = 10,5-6 cm= C. 4.5 cm

Lks hal 16 no. 5

5. Jika intensitas ambang gelombang bunyi 10^-12  watt/m2, maka bunyi yang memiliki intensitas 10^-8 watt/m2 mempunyai taraf intensitas sebesar...

Dik :

Io = 10^-12 watt/m2
I = 10^-8 watt/m2

Dit : TI = ?

Jawab :

TI = 10 log I/Io
TI = 10 log 10^-8/ 10^-12
TI = 10 log 10^4
TI = 10. 4
TI = C. 40 dB

Lks hal 29 No. 20

20. Dua buah gelombang cahaya masing-masing dengan panjang gelombang 6.600 A dan 5.800 A, di lewatkan secara tegak lurus pada sebuah kisi dengan jumlah garis 500 per mm. Jika layar terletak pada jarak 3 m dari kisi, maka jarak antara terang pertama dan kedua gelombang cahaya tersebut adalah..

Dik :

d = 3 m= 300 cm
Lamda1 = 6.600 A
Lamda2 = 5.800 A
Δy1 = 500 mm

Dit: Δy2 = ?

Δy2 = 5.800 A. 500/ 6.600 A
Δy2 = 290.000/6.600
Δy2 = 43.93 mm = 4.39 cm ~  D. 4 cm

Kesamaan Jokowi Dengan Harry Potter

Melihat dinamika politik saat ini, sangat mengherankan melihat koalisi partai pemenang pemilu terasa seperti minoritas di oposisi. Koalisi Jokowi-JK terlihat hampir tidak berdaya menghadapi Koalisi Merah Putih di parlemen. Tiga kekalahan beruntun PDIP cs pada UUMD3, Pilkada lewat DPRD, dan gagal menempatkan orang di posisi strategis anggota DPR adalah cermin KMP yang sangat serius menjegal kepemimpinan Presiden Terpilih, Joko Widodo. Bahkan wacana yang beredar menyebutkan kalau KMP ingin menghalangi pelantikan Jokowi tanggal 20 Oktober nanti dan berusaha melakukan pemakzulan pada pemerintahan Jokowi kedepan.

Dari sisi politik, semua hal yang dilakukan KMP saat ini memang masih dalam kategori sesuai prosedural. Kecuali tentang penolakan KMP, khususnya Gerindra, pada penetapan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi yang hari ini resmi mengundurkan diri. Secara kontitusional, penolakan ini jelas bertentangan dengan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Kepala Daerah. Karena jelas di sebutkan kalau kepala daerah berhalangan tetap, maka secara otomatis wakilnya akan naik jabatan dan menggantikannya. Tak ada pasal yang menjelaskan kalau kepala daerah yang keluar dari partai politik pengusungnya akan kehilangan jabatan dan harus diberhentikan.

Sore ini, Jokowi resmi menyatakan pengunduran dirinya di depan para anggota DPRD DKI Jakarta. Dan Ahok secara resmi kini berstatus Plt Gubernur sampai pelantikkannya. Sayang sekali Ahok tak bisa mendampingi Jokowi di saat-saat terakhirnya sebagai gubernur, walau sebelumnya Ahok terlihat tergesa-gesa menemui Jokowi untuk berbincang empat mata. Netizen twitter berpendapat, kalau Ahok terlalu galau untuk mengungkapkan kalimat perpisahan, dan memilih menjauh daripada merasakan sakit akibat kehilangan yang lebih dalam.

Sebenarnya kalau dicermati, ada kemiripan antara Jokowi dan karakter fiksi Harry Potter. Bukan berdasarkan fisik, tapi berdasarkan kesamaan karakter dan jalan hidup. Jokowi itu benar-benar seperti versi nyata Harry Potter. Untuk lebih jelas, kesamaannya bisa kita lihat sebagai berikut:

1.) Lahir saat masa suram.

Mereka sama-sama dilahirkan saat kesuraman dan kejahatan benar-benar berkuasa dan hampir tak terbendung pengaruhnya. Harry Potter lahir saat kekuatan Voldemort benar-benar berada di puncak. Saat itu jumlah Death Eater bertambah berkali-kali lipat sementara kekuatan Orde semakin berkurang akibat banyak yang terbunuh. Begitu juga Jokowi. Dia lahir saat korupsi berjamaah menjadi hal lumrah dimasyarakat. Wakil rakyat dan kepala daerah yang seharusnya bekerja untuk rakyat, justru malah memperkaya diri dan keluarganya saja. Pejabat yang tak mau menerima suap akan terkucilkan dari pergaulan. Dan kejujuran telah menjadi hal langka.

2.) Takdir dan 'tangan-tangan kasat mata'.

Mereka berdua sama-sama tak menyangka kalau mereka punya tanggung jawab sangat besar menyangkut kepentingan orang banyak. Takdir yang mendorong untuk memikul 'beban' itu lewat tangan-tangan tak kasat mata. Tak ada masyarakat dunia sihir yang percaya sebelumnya kalau ada yang bisa selamat dari kutukan Avada Kedavra. Tapi nyatanya, Voldemort pun harus menerima kalau dia tak bisa membunuh seorang bayi dengan kutukan adalannya. Begitu juga Jokowi, Foke dan semua kampanye hitam berbau SARA, tak mampu menghalanginya untuk membalikkan seluruh survey dan menjadi pemenang Pilkada DKI Jakarta dengan dana seadanya.

3.) Punya sahabat yang mendukung.

Mereka berdua sama-sama punya teman yang selalu membantu dan mendukung, tulus atas nama persahabatan. Kita semua tahu bagaimana indahnya persahabatan Ron-Harry-Hermione. Mereka selalu bersama dalam suka dan duka. Saling mendukung dan membantu dalam kesulitan. Dan membela saat yang lain dipojokkan. Dan Jokowi beruntung punya Ron yang apa adanya dan kecerdasan Hermione secara kombinasi dalam diri Ahok.

4.) Musuh yang super power.

Ini adalah hal yang bener-bener membuat cerita mereka seru. Kita tahu betapa besar kekuatan Voldemort demi menguasai dunia sihir. Dia bergerak dibalik layar dengan menebar teror dan ancaman mengendalikan boneka-bonekanya di Kementerian Sihir. Selain itu Voldemort juga punya kelompok pengikut yang sangat loyal bernama Death Eater. Death Eater sangat patuh pada Pangeran Kegelapan. Mereka bersedia mati demi melayani Voldemort bahkan mendekam di sel Azkaban bersama Dementor. Jokowi juga punya lawan yang sama beratnya dalam diri Prabowo Subianto. Kekayaan dan pengaruh Jokowi di kalangan elite politik masih kalah jauh dibanding Prabowo yang telah sekian lama malang melintang di dunia perpolitikan. Selain itu, Prabowo juga punya koalisi yang cukup solid bernama Koalisi Merah Putih dengan 7 partai didalamnya yang menguasai 60% lebih kursi di parlemen. Kebijakan-kebijakan Jokowi ada kemungkinan terhambat realisasinya akibat eksekutif dan legislatif yang tidak bersinergi.

5.) Masih punya hati nurani.

Sebenci apapun Harry pada Voldemort dan betapapun besarnya keinginannya untuk menghancurkan Voldemort, Harry tak akan pernah mau merapalkan salah satu Kutukan-Tak-Termaafkan untuk membunuh Voldemort. Hati Harry yang masih murni tak mau mencari pembenaran atas tindakan yang salah. Walaupun hampir semua masyarakat dunia sihir menganggap kalau kematian Voldemort dengan cara apapun adalah hal yang patut di syukuri. Harry tahu kalau membunuh orang atas alasan apapun, adalah tindakan yang bertentangan dengan nilai kemanusian. Begitu juga Jokowi, sebesar apapun kampanye hitam dan manuver-manuver KMP untuk menjatuhkan kepercayaan publik terhadap dirinya, Jokowi tak akan pernah tega membalasnya dengan hal yang sama. Jokowi tahu kalau Prabowo melakukan semua hal itu hanya karena emosi sesaat akibat kalah di pilpres kemarin.

Masih banyak lagi sebenarnya kesaman-kesamaan antara Jokowi dan Harry Potter. Tapi, secara substansi mungkin lima hal diatas yang paling mendasar. Melihat hal-hal tersebut, patut ditunggu bagaimana nasib pemerintahan Jokowi kedepan. Apakah endingnya berakhir bahagia seperti di cerita Harry Potter? Atau sebaliknya. Yang jelas, sebagai warga negara kita patut mengawasi dan mengkritisi langkah kebijakan yang diambil Sang Presiden Terpilih.

Minggu, 28 September 2014

Pengesahan RUU Pilkada Oleh DPRD, Ahok Jadi Orator?

Pasca pengesahan RUU Pilkada oleh DPRD pada sidang paripurna Kamis, 26 September kemarin, terjadi gelombang kekecewaan yang sangat luas di kalangan warga media sosial. Netizen menganggap kalau Pilkada lewat DPRD adalah salah satu bentuk pembungkaman terhadap suara rakyat. Dengan adanya UU tersebut, rakyat kini tak bisa lagi menggunakan hak politiknya untuk memilih kepala daerahnya sendiri. Hal yang di anggap banyak pihak sebagai kemunduran demokrasi.

Kekesalan rakyat terhadap UU Pilkada ini nampaknya sudah sedemikian besar hingga hastag #ShameOnYouSBY mampu bertengger selama dua hari di Trending Topic Internasional. Walaupun pihak twitter sempat menghilangkan tagar tersebut karena dianggap menghina pemimpin negara, cuitan rakyat sebagai bentuk penolakan pada pengesahan RUU Pilkada tersebut justru tak kunjung redam. Rakyat justru makin bersemangat untuk menyalurkan aspirasinya lewat tagar #ShamedByYou , yang kalau di perhatikan lebih lanjut merupakan kepanjangan dari SBY, Bapak presiden yang sangat kita hormati. Terhitung sampai minggu malam, cuitan warga medsos pada tagar #ShamedByYou mencapai lebih dari 168 ribu mention dan merajai Trending Topic Indonesia seharian penuh. Tentu ini merupakan rekor tersendiri mengingat temanya yang syarat politik. Sangat jarang sebelumnya, hal-hal berbau politis masuk dalam jejeran 'topik-topik terhangat di masyarakat' twitter yang menurut Menteri Komunikasi dan Teknologi kita tercinta, sebagian besar penggunannya belum akil baligh.

Menarik memang menyaksikan manuver-manuver Partai Demokrat dengan janji manisnya untuk mendukung Pilkada langsung. Masih segar dalam ingatan kita, bagaimana 'wajah tulus' Pak SBY di youtube yang menyatakan akan mendukung Pilkada langsung karena dianggap merupakan keinginan sebagian besar masyarakat Indonesia. Jujur saja, saya termasuk salah satu orang yang optimis kalau Koalisi Indonesia Hebat akan menang dengan adanya dukungan Demokrat. Saya percaya kalau Demokrat, sekorup apapun kadernya, masih memiliki hati nurani dalam diri Ketua Dewan Pembinanya. Dari pulang sekolah, saya sangat bersemangat menyaksikan Sidang Paripurna. Saat itu, saya benar-benar mengagumi argumen-argumen cerdas para anggota dewan kita yang terhormat tentang aplikasi demokrasi kita saat ini. Saya menyaksikannya dengan sabar jalannya persidangan, tak peduli dengan kerasnya suara para anggota dewan yang saling adu mulut. Keinginan saya sederhana. Saya hanya ingin melihat pengesahan keputusan, yang saya dan sebagian besar masyarakat Indonesia inginkan.  Dan betapa mencelos hati saya, ketika di detik-detik pengambilan voting, Demokrat dengan seenaknya memilih walk out dari persidangan. Saat itu, saya benar-benar kecewa! Saya sadar bahwa bajingan-bajingan tersebut telah merebut hak politik saya. Yang saya tahu hanya mereka tak berhak melakukannya!

Harus saya akui bahwa Demokrat telah memainkan perannya sangat baik. Keputusan mereka begitu mengejutkan banyak pihak. Mungkin bagi KMP, ini adalah suatu kemenangan besar dan patut dirayakan. Tapi menurut rakyat Indonesia, ini adalah pembunuhan demokrasi secara brutal.

Kita semua tahu, bahwa KMP begitu serius dalam mengembalikan kejayaan Orde Baru demi mengganggu pemerintahan Jokowi ke depannya. Tindakan meraka yamg dilandasi semangat balas dendam, membuat mereka melakukan serangan-serangan secara membabi buta. Mereka tak peduli bahwa rakyatlah yang harus membayar harga yang sangat mahal atas hilangnya hak untuk bersuara. Sudah menjadi rahasia umum, kalau Pengesahan RUU Pilkada ini adalah langkah awal dengan tujuan akhir yang jelas, yaitu Pemilihan Presiden oleh MPR.

KMP sangat jelas ingin melemahkan pengaruh Jokowi di tingkat daerah. Mereka ingin membuat pemerintahan Jokowi berjalan sendiri tanpa koordinasi dengan daerah. Tapi itu tidak akan berhasil. Rakyat sudah cerdas. Rakyat kini sudah tahu siapa yang tulus, siapa yang hanya mementingkan kekuasaan. KMP harus tahu kalau RUU Pilkada bukan hanya usaha untuk mengalahkan Jokowi, tapi juga bentuk tantangan terhadap rakyat Indonesia seluruhnya. Dan Jokowi juga harus mengerti kalau dia tak hanya memiliki Koalisi Indonesia Hebat yang mendukungnya, tapi mempunyai jutaan rakyat Indonesia yang akan dengan sepenuh hati membelanya.

Sebagai seorang masyarakat awam, saya membayangkan kalau Jokowi akan melakukan pengerahan massa di Gedung MK untuk menolak Penetapan RUU Pilkada tersebut sebagai Undang-Undang yang sah. Jokowi bukan orang yang pandai berpidato di depan umum, besar kemungkinan dia akan melibatkan Ahok sebagi orator pembakar semangat. Kita semua tahu, kalau Ahok punya daya analitis yang sangat tinggi dengan detail yang mengagumkan. Dia orang yang mudah mempengaruhi orang lain dengan argumen-argumen yang sangat masuk akal dan mudah di cerna kaum awam.

Karenanya, Ahok harus berorasi meyakinkan rakyat untuk menuntut pembubaran KMP, pembersihan parlemen dari unsur KMP, dam pelarangan siaran tv si Lumpur Lapindo. Saya rasa, semua orang setuju kalau KMP adalah organisasi berbahaya yang dapat menggangu kelangsungan hidup rakyat banyak. Kita bisa lihat sendiri bagaimana usaha KMP untuk mengubah undang-undang bahkan membunuh demokrasi. Lagipula, tak ada yang di rugikan seandainya KMP di bubarkan. 250 juta rakyat justru akan selamat dari pembodohan politik dan pelegalan kesewenang-wenangan pejabat.

Kalaupun pembubaran KMP dirasa mustahil dan melanggar Undang-Undang Dasar, kita sebagai rakyat kini hanya bisa yakin pada kinerja Hamdan Zoelfa di MK. Kita harus percaya kalau MK adalah lembaga yang masih memiliki hati nurani. Dan kalau pun itu masih gagal, kita hanya bisa mengingat bahwa PKS, Gerindra, PPP, Golkar, dan Demokrat adalah partai-partai pengkhianat bangsa dan negara kita tercinta.

Kamis, 18 September 2014

Pidato Tentang Sistem Pendidikan

Ass. Wr. Wb Salam sejahtera bagi kita semua.

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sehingga pada kesempatan kali ini kita bisa berkumpul bersama dalam keadaan sehat walafiat.

Pada kesempatan kali ini, saya ingin membahas sedikit tentang praktik bullying yang terjadi di salah satu sekolah terkemuka di DKI Jakarta. Berita penganiayaan 13 siswa kelas XII terhadap seorang siswa kelas X, kini telah menjadi  sorotan utama di sejumlah media massa. Bagaimana tidak, tindakan bullying tersebut dilakukan di sekolah negeri yang berada tepat di Ibukota. Terlebih, sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah unggulan dan menjadi favorite  di daerahnya.

Berita ini tentu membuat prihatin banyak pihak, termasuk saya. Ini membuktikan bahwa fasilitas terbaik dan kemudahan dalam akses tranportasi dan informasi tak menjamin peningkatan pada mutu pendidikan itu sendiri. Kita semua sadar, ada yang salah dalam sistem pendidikan di Indonesia. Pendidikan saat ini yang hanya terfokus pada pengembangan kecerdasan secara intelektual, tidak di imbangi dengan pengembangan kecerdasan emosional yang memadai. Akibatnya terlihat jelas dengan kurang kuatnya pemahaman dasar siswa tentang nilai baik dan buruknya sesuatu. Emosi siswa yang tidak stabil menjadikan siswa mudah menerima paham-paham negatif  yang seringkali berlawanan dengan etika dan norma di masyarakat.

Maka dari itu, diperlukan peran orang tua untuk turut aktif  memberikan pendidikan karakter dan moral yang baik sehingga penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dapat di minimalisir.

Demikiaan pidato singkat dari saya. Semoga bermanfaat. Atas perhatiaannya, saya ucapkan terima kasih. Wass. Wr. Wb

Rabu, 17 September 2014

Ahok Pergi Karena Jokowi

Melihat sepak terjang Wakil Gubernur DKI Jakarta yaitu Basuki Tjahaja Purnama dua minggu terakhir memang sangat menarik dan menghibur. Media seakan tak pernah bosan untuk meliput segala ucapan dan tindakan Ahok, terlebih pasca pengunduran dirinya sebagai kader Gerindra. Perlawanan Ahok terhadap Gerindra tentang pemilihan kepala daerah lewat DPRD menimbulkan gejolak sendiri dimasyarakat. Rakyat disuguhkan dengan drama terbaik yang mempertontonkan karakter asli dari para tokoh yang terlibat. Secara tidak langsung, rakyat telah diberikan pendidikan politik yang sangat berharga. Rakyat kini mengerti betapa besar peran mereka dalam menentukan nasib bangsa. Dan akibatnya, rakyat secara spontan ikut aktif menyuarakan pendapatnya apabila terjadi penolakan atas pengambilan keputusan-keputusan yang berdampak luas terhadap kelangsungan hidup masyarakat kedepannya.

Fenomena ini adalah salah satu dari rangkaian peristiwa-peristiwa unik bersejarah yang tak pernah terjadi sebelumnya. Kita semua tahu bahwa Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 bener-benar telah menunjukkan efek domino terhadap sistem politik dan ketatanegaraan negara. Setelahnya, muncul figur-figur reformis demokrasi yang mampu mendobrak tembok pembatas antara pejabat dan rakyat. Sikap apatis rakyat terhadap para pejabat dan politikus semakin berkurang seiring dengan berkembangnya harapan bahwa masih ada pejabat yang benar-benar peduli pada kesejahteraan rakyat dan berusaha merealiasikan janji-janji politik semasa kampanye dengan sepenuh hati. Rakyat yang merasa lebih dekat dengan pemimpinnya secara emosional otomatis tergerak untuk mendukung dan menyukseskan kebijakan-kebijakan yang di ambil pemimpinnya. Mereka yakin kalau pemimpin mereka tengah berkerja dan berjuang mati-matian agar aspirasi mereka terpenuhi.

Pasca pilpres banyak yang  mengklaim bahwa rakyat kini tengah terbelah dan terkotak-kotak antara kubu No. 1 atau kubu No. 2. Tapi sebenarnya tak ada ketegangan berlebih pasca kubu No. 2 di sahkan oleh MK. Rakyat kembali ke kehidupan sebelumnya. Tak ada silang sengketa apalagi pertikaian dan perang dingin yang sering diberitakan dimana-mana.

Suasana yang kembali menegang itu tak lebih hanya karena kekecewaan dan kekesalan kubu yang kalah pilpres kemarin. Mereka tak segan memeras otak demi menciptakan ide-ide licik dalam upaya menghambat kelangsungan masa pemerintahan presiden yang baru. Puncaknya adalah ketika Koalisi Merah Putih mencoba mengubah sistem pemilihan kepala daerah lewat DPRD. Segala dalil dari sudut pandang hukum dan agama mereka keluarkan untuk membenarkan tindakan mereka. Tapi rakyat tahu, rakyat sedang menilai siapa yang tulus bekerja untuk rakyat dan siapa yang sedang memakai topeng bermuka manis yang hanya memikirkan segelintir orang saja.

Sikap Ahok yang terang-terangan menyatakan berseberangan dengan Partai Gerindra sebagai partai pengusungnya menjadi wagub DKI Jakarta menimbulkan banyak tanggapan positif dari masyarakat. Penyataan beliau yang hanya ingin menjadi budak rakyat mampu membangkitkan people power perlawanan rakyat atas kesewenang-wenangan pejabat. Kini rakyat yang ada di belakang Ahok, siap membela Ahok melawan tirani mayoritas.

Ada yang bilang kalau sikap politik Ahok yang berbeda dengan Partai Gerindra hanyalah bagian dari manuver-manuver politik Ahok untuk Oktober atau 2017. Ahok memang menjadi salah satu kandidat terkuat untuk pos Menteri Dalam Negeri kabinet Jokowi-JK, tapi itu tak lantas membenarkan dugaan tersebut.

Sikap Ahok menolak pilkada lewat DPRD sangat mungkin muncul dikarenakan alasan perbedaan ideologi. Ahok merasa bahwa Gerindra tak konsisten dengan politik yang mengandalkan rekam jejak. Sah-sah saja memang Ahok menolak ide pilkada lewat DPRD dengan keras. Itu adalah prinsip dasar orang yang jujur. Nuraninya pasti memberontak apabila dia membiarkan begitu saja undang-undang yang berpotensi besar menyuburkan aksi KKN dan suap-menyuap di kalangan elite politik.

Ahok sering bilang kalau tujuan dia berpolitik adalah untuk membantu dan memperjuangkan hak-hak orang miskin. Ahok tahu kalau orang miskin tak punya kekuatan apa-apa untuk melawan kesewenang-wenangan dan penyalahgunaan jabatan. Dengan pengalamannya yang seringkali merasakan diskriminasi, Ahok pasti paham betul rasanya tersisihkan.

Berpartner dan berteman dengan Jokowi selam dua tahun lebih, tentu membuat Ahok memiliki kedekatan personal yang erat dengan Jokowi. Kita tentu sering melihat statment-statment 'galau' Ahok waktu pilpres kemarin. Ahok berada dalam posisi terjepit di antara dua orang yang cukup berjasa dalam kariernya. Ahok sadar kalau pilihannya kepada salah satu kubu pasti akan mengakibatkan pihak lain tersakiti. Tapi untuk hal ini, Ahok cukup bijak untuk memberikan dukungannya pada Prabowo-Hatta. Ahok tahu kalau Jokowi akan mengerti. Dia tak akan marah dan pasti menghormati apapun pilihan politik Ahok.

Pada salah satu wawancara, bahkan Ahok pernah mengungkapkan kalau memilih antara Prabowo dengan Jokowi sama saja dengan disuruh memilih antara istri resmi dan selingkuhan. Ketika ditanya lebih lanjut siapa yang istri resmi, Ahok menjawab gamblang kalau dia secara resmi adalah kader Gerindra. Mendengar pernyataan Ahok, presenter tersebut mencecarnya dengan bertanya tentang alasan Ahok menjadikan Jokowi 'selingkuhan'. Dengan terus terang Ahok menjawab, kalau secara personal dia merasa lebih dekat dengan Jokowi. Komunikasi intens dan pertemuan rutin yang akrab, membuat Ahok merasa kalau dia telah  menemukan 'seseorang yang lebih cocok'.

Pertemuan Ahok dengan Prabowo pun boleh jadi sangat jarang terjadi. Ahok bilang kalau pertemuannya dengan Prabowo seringkali hanya berupa pertemuan formal antara Dewan Pembina dan kadernya saja. Kalau melihat fakta diatas, tidak salah memang kalau banyak yang meragukan loyalitas Ahok pada Gerindra. Banyak yang menyangsikan bahwa Ahok benar-benar mencoblos Prabowo di bilik suara 9 Juli kemarin. Biar bagaimana pun, Ahok tak bisa benar-benar menyakiti Jokowi yang lebih dia anggap sebagai temannya. Tanpa menafikan peran Gerindra, Ahok sadar kalau berkat Jokowi lah dia bisa menduduki jabatan DKI2.

Sebagai seorang teman, Ahok tahu betul karakter Jokowi. Sikap Jokowi yang selalu tulus dan jujur membuat Ahok, yang begitu kaku terhadap konstitusi, mau tak mau menjadi luluh. Kita tentu bisa melihat sendiri betapa seringnya Ahok memuji bosnya itu. Prinsip mereka adalah bagi kerja, Jokowi selalu meyakinkan Ahok kalau tak ada satu pun alasan untuk membuat mereka harus bersaing. Mereka berdua  sama-sama yakin, kalau tanpa adanya kepentingan, mereka tak akan mungkin bentrok. Hal ini lah yang membuat hubungan mereka selalu baik-baik saja. Perbedaan pendapat selalu mereka selesaikan bersama tanpa perlu mengumbar statement saling menjatuhkan di muka publik.

Salah satu kelebihan Jokowi adalah Jokowi tak pernah menganggap seseorang lebih rendah kedudukannya darinya. Tak heran, kalau dia memperlakukan Ahok benar-benar sebagai wakil bukan sebagai ban serep yang biasa terjadi sebelumnya. Jokowi seringkali membiarkan Ahok memutuskan kebijakan. Dengan sering mendapat kepercayan besar, Ahok jadi merasa benar-benar dibutuhkan. Kemampuan problem solving Ahok berkembang bersama Jokowi. Hal yang tak akan pernah terjadi bila bersama orang lain.

Wajar bila Ahok takut kehilangan Jokowi dan tak rela jika Jokowi 'meninggalkan' dia sendiri di Ibukota. Kita tentu pernah dengar salah satu statement Ahok yang seolah-olah menyatakan kalau dia benar-benar takut  kehilangan Jokowi. Ahok tahu kalau sangat sulit mencari orang jujur dan sejalan dengannya untuk menegakkan kontitusi. Terlebih, Jokowi juga bukan tipe orang yang gila jabatan dan penghargaan. Jokowi tak pernah berusaha untuk menonjolkan diri di depan publik apalagi mengklaim pikiran mereka berdua sebagai usaha pribadi.

Walaupun Ahok tak rela Jokowi pergi, tapi Ahok tak punya kuasa untuk menahan keinginan bosnya. Jokowi telah mendapat mandat dari Megawati untuk menjadi (calon) presiden atas desakan dari rakyat. Ahok tahu kalau Jokowi kini milik Indonesia yang ingin meminangnya. Ahok tentu berharap untuk bisa bersama lebih lama dengan Jokowi. Tapi kemudian keinginannya itu terbentur dengan sikap politik partai. Ahok tentu tak rela 'bercerai' begitu saja dengan Jokowi. Karenanya, tak heran kalau Ahok terlihat enggan mengkampanyekan Prabowo. Itu semua terjadi karena Ahok terlihat gerah dengan cara partainya menjatuhkan Jokowi. Tak jarang, Ahok justru sering pasang badan membela Jokowi dengan meng-counter serangan-serangan verbal dari kubu No. 1.

Pembelaan-pembelaan Ahok yang terlihat cerdas dan logis seringkali membuat kampanye hitam yang diarahkan ke Jokowi berbalik arah. Akibatnya timbul simpati rakyat pada Jokowi secara meluas. Mungkin itulah salah satu hal yang membuat Kubu No. 1 berang dan ingin menyingkirkan Ahok. Mereka sadar betul, kalau Ahok mempunyai kemampuan untuk membentuk opini publik. Mereka tentu tak ingin citra mereka di masyarakat hancur berantakan. Tapi, lagi-lagi Ahok tidak bodoh. Ia tahu bahwa ia sudah lama tak sejalan dengan kebijakan partai politik pengusungnya. Dia sadar bahwa cepat atau lambat surat pemecatan akan segera dia terima. Dan begitu isu pilkada bergulir, terlebih pilkada lewat DPRD tak sesuai nuraninya, Ahok langsung mengeksekusinya.

Setelah Jokowi resmi ditetapkan sebagai Presiden terpilih oleh MK, tentu Ahok tak ingin hubungannya dengan Jokowi berakhir begitu saja. Ahok ingin agar Jokowi tetap bersamanya menyelesaikan persoalan-persoalan pelik Ibukota lewat kemitraan antara pemerintah pusat dan daerah. Ahok sadar kalau kemungkinannya sangat kecil Jokowi akan membantunya sementara Gerindra tak henti-hentinya mencoba merongrong pemerintahannya. Ahok tahu, hanya dengan meninggalkan Gerindra lah, hubungannya dengan Jokowi dapat tetap terjaga. Tanpa partai, Ahok menjadi pejabat bebas tanpa beban politik yang mengganjal. Dengan melihat perkembangan politik saat ini, tinggal menunggu waktu saja kapan kira-kira kita akan melihat lagi Jokowi-Ahok jilid II.

Selasa, 16 September 2014

Cinta Dalam Diam

Pelajaran Sejarah hari ini itu bener-bener  menyenangkan. Aku nggak nyangka kalau kamu mau bercanda sama aku. Walaupun masa pemerintahan orde baru jadi materi yg cukup berat politiknya, tapi aku enjoy banget. Gapapa deh kamu panggil aku Bu Ahok. Ya, itukan sama aja kayak panggilan sayang yang spesial dari kamu cuma buat aku. Aku jadi senyum-senyum sendiri kan waktu kamu ngetawain aku gara-gara kamu ngira aku salah tulis. Enggak kok, aku nggak salah tulis. Lagian kamu nyontek orang yg salah, jadi ikutan salah kan?! Setidaknya dengan kejadian tadi aku jadi tau kalau kamu itu sedikit care sama aku. Aku sangat bersyukur karena kejadian tadi kita bisa berkomunikasi. Kita kan sekarang jadi bisa tertawa bersama, bercanda dan saling-mengejek. Aku lega kamu nggak tau apa-apa tentang perasaan aku yang sebenarnya. Itu yang aku suka dari mencintai dalam diam. Aku bisa sangat bahagia dengan hal-hal kecil yang mungkin bagi orang lain nggak berarti apa-apa. Selain itu, tetap bisa bahagia dengan menjadi diriku apa adanya didepan kamu. Dan utamanya, dengan mencintai dalam diam aku bisa merasa memilikimu. Tak ada seorang pun yang mampu mengganggu atau merebutmu dariku. Cinta itu terlihat sangat sederhana ya, tapi indah bermakna dan mampu membuatku sangat bahagia.

Minggu, 14 September 2014

Quotes of Nona Muda 3

Ketika memutuskan untuk keluar dari Gerindra, aku sadar kalau jalanku ke depan akan lebih terjal dan sengsara. Aku tahu konsekuensi dari pilihanku akan berbuntut panjang pada usaha-usaha penjegalan. Aku siap akan hal itu. Tak ada beban yang menurutku memberatkan. Bahkan aku berpikir kalau dua puluh tahun ke depan, setiap ucapan dan perbuatanku saat ini akan menjadi sejarah tersendiri. Aku tak pernah berpikir untuk hanya mencari sensasi dan pencitraan politik. Semua ini kulakukan karena nuraniku terusik dengan dengan pembodohan yang terjadi di penggung sandiwara politik. Tak masalah aku menjadi antagonis

Rabu, 10 September 2014

Ahok : Jokowi, Kamu Berbeda

Not disclaimer. Penulis tidak menerima apapun dari penulisan fanfiction ini Mohon maaf jika pihak yang terkait dalam cerita ini merasa kurang berkenan. Ini hanya sekedar untuk have fun aja. Please enjoy :-)

Ahok's POV

Sudah sejak sepuluh menit yang lalu, aku menyaksikan si bajingan itu berkoar-koar menantangku didepan televisi. Iya, ia hanya bajingan yang hanya menginginkan kekuasaan mutlak. Orang-orang munafik bermuka santun tapi sebenarnya pencuri berkedok wakil rakyat.

Aku muak dengan semua manuver-manuver partai Koalisi Merah Putih yang mencoba menghalalkan segala cara untuk menuntaskan dendam mereka atas kekalahan pilpres kemarin. Aku geram melihat mereka yang berusaha setengah mati menjatuhkan teman sekaligus bosku, Pak Jokowi. Harusnya mereka berfikir kalau kekalahan mereka itu karena ulah mereka sendiri. Aku sudah memperingatkan mereka untuk tak menyerang Pak Jokowi dengan black champaign yang membabi buta. Aku paham betul kalau black champaign pada akhirnya hanya akan menimbulkan simpati dari rakyat untuk lawan. Dan lihat saja, aku benar sepenuhnya.

***
Normal POV

Mata Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyipit geram, "Oke, kalo itu yang kalian mau. Gue bakal turutin. Gue urus semuanya besok."

Ahok bangun dari tempat duduknya. Dia melirik jam tangannya lalu menghampiri ruangan Pak Jokowi di lantai bawah. Dia bertanya pada sekretaris Pak Jokowi kemana Pak Jokowi pergi saat itu. Sekretaris itu menjelaskan keberadaan bosnya. Ahok mengangguk mengerti. Segera dia bersama ajudannya pergi bersama ketempat yang dibilang sekretaris itu.

"Mau kemana Pak kita sekarang?" tanya Ajudan heran. Tidak biasanya si bos pergi di jam kerja. Memang, selama Pak Jokowi cuti kampanye, Pak Ahok jadi sering pergi-pergian. Gantiin beliau blusukkan, katanya, kalau ditanya orang. Tapi, ketika Pak Jokowi kembali lagi menjadi gubernur, Pak Ahok kembali ke habitat awalnya. Beliau lebih suka ndekem dikantor sampai malam daripada keluyuran di jalanan.

Ahok tersentak kaget. " Eh, kita ke daerah Rusun Marunda ya Pak. Saya mau menemui Pak Jokowi." Ajudan Ahok mengangguk mengerti.

Begitu sampai di Rusun Maruda, Ahok menelepon Jokowi. Dia ingin menahan Jokowi agar tidak pergi kemana-mana. Setelah beberapa kali menelpon namun tidak diangkat, Ahok mendesah pasrah. Ini yang Ahok tidak suka dari blusukkan bosnya itu. Beliau jadi sangat sulit dihubungi.

Ahok memutuskan untuk berkeliling mencari Jokowi. Dan itu tidak berlangsung lama. Bosnya tak pernah pergi ke suatu tempat tanpa ratusan bahkan ribuan massa yang mengelilinginya. Dia selalu menjadi magnet orang-orang disekitarnya untuk datang menghampiri.

Dan benar saja, Pak Jokowi kini tengah berada di antara ribuan warga ketika ingin kembali ke mobil dinasnya. Dia terlihat santai dan menikmati keadaan. Beliau terlihat tak peduli dengan udara panas dan tarikan-tarikan warga yang berdesakan mencoba menghampirinya. Dari kejauhan, Ahok tersenyum geli melihat seorang Paspampres berbaju batik kuning yang bersunggut-sunggut mencoba menghalangi seorang ibu-ibu yang mencoba memeluk Jokowi. Sementara itu, seorang anggota paspampres berbaju batik biru lainnya terlihat setengah frustasi menghalangi wartawati cerewet yang mengacungkan alat perekam suara persis didepan mulut Jokowi. Para anggota Paspampres itu terlihat kesal dan lelah. Berbanding terbalik dengan wajah Jokowi yang telihat cerah bersemangat.

Salah satu Anggota Paspampres menujuk keberadaan Ahok kepada Jokowi. Jokowi tersenyum. Dia melambaikan tangannya ke Ahok. Berlari kecil meninggalkan Paspampres yang masih sibuk menghalangi warga dan wartawan yang masih berusaha mengejarnya.

"Eh, ada Pak Ahok. Ada apa Pak Ahok? Bapak pasti pengen blusukkan ya bareng saya" goda Jokowi. Ahok tertawa, " Ga usah lah Pak. Nanti kalo saya kurus mendadak kan repot. Lagian saya kesini nyari bapak bukan mau ikut blusukkan. Saya ingin ketemu bapak, pengen minta pertimbangan."

Jokowi mengernyit sesaat lalu tersenyum. "Yo weis, kita ngobrol di Warung Soto Diafie saja. Kita bisa ngobrol sepuasnya disana." Jokowi merendahkan suaranya, " Bener-bener kita berdua aja loh ya. Tanpa Paspampres." Ahok tertawa geli. "Siap bos!" kata Ahok sambil dengan gestur hormat. Lalu mereka berdua masuk kedalam bersama.

***

Selama di perjalanan, Ahok seringkali tak habis pikir dengan karaker Jokowi yang menurutnya kadang sangat berlainan dengan wajahnya. Dua tahun mengenal Jokowi, Ahok sering dibuat terkejut dengan pola pikir bosnya itu yang suka melawan arus. Sebagai seorang yang lahir dan dibesarkan dalam lingkungan Jawa, sudah pasti Jokowi tak bisa lepas dari keramahan dan toto kromo adat jowo. Tapi sebenarnya, dibalik wajah yang menurut Jokowi sendiri 'ndeso dan ndak suka macem-macem' itu, Jokowi merupakan sosok yang tak akan segan mengambil resiko-resiko besar dan terlihat ingin mendobrak kemapanan.

Ahok sering tertawa mendengar ocehan lawan politik Jokowi tentang ketidaktegasan Jokowi selama memimpin DKI. Jokowi mencla-mecle, itu omong kosong! Ahok masih ingat betul keteguhan hati Jokowi memilihnya sebagai pendamping dibanding nama setenar Deddy Mizwar. Ahok maklum dengan sorot mata keraguan dalam diri Bu Mega. Ya, dia tahu dia hanya 'anak baru' dikalangan elite politisi. Tak ada yang mengenal Ahok sebelumnya. Selain itu agama dan etnis menjadi kendala tersendiri. Tak ada yang yang memungkiri kalau Deddy Mizwar dan Ahok seperti beda langit dengan bumi.

Saat itu, Jokowi sudah cukup populer dikalangan warga sebagai walikota Solo yang jujur, sederhana dan mempunyai rekam jejak yang bagus selama tujuh tahun masa kepemimpinannya. Tentu lebih mudah baginya jika menggandeng partner sekaliber Deddy Mizwar. Selain itu,  Ahok pun belum pernah bertemu atau mendengar berita tentang Jokowi sebelumnya. Dan betapa herannya Ahok ketika Jokowi memilihnya, walau pertemuan mereka baru sekejap mata.

Ahok tak pernah menyangka kalau sosok kurus dan kalem yang sedari tadi diam di sudut ruangan di Kebagusan malam itu ternyata terang-terangan memilihnya di hadapan Mega dan Prabowo. Ahok masih ingat dengan wajah Bu Mega yang tercengang, terlebih setelah Jokowi 'mengancam' akan kembali ke Solo jika wagubnya bukan Ahok. Ahok menatap Jokowi, bingung, antara percaya dan tidak percaya. Menjadi wagub di Ibukata? Walau belum tentu terjadi, Ahok tak pernah menyangka kalau dia ada di tangga pertama jalan mewujudkan impiannya.

Bu Mega mencoba membujuk Jokowi untuk berpikir ulang. Jokowi tak bergeming. Prabowo memilih untuk mengunci mulutnya rapat-rapat, enggan berkomentar lebih lanjut. Suasana yang menegang membuat Ahok salah tingkah. Ahok mencoba membuat kontak mata dengan Jokowi yang tetap tenang. Tapi Jokowi tak memperhatikan. Wajah Jokowi mengeras, menunjukkan kebulatan tekad yang kuat atas keputusannya. Saat itu, Ahok benar-benar terpesona aura kepemimpinan Jokowi. Jokowi seakan menjadi orang yang berbeda dengan walikota lugu yang kemarin mempromosikan mobil Esemka.

Dan selama mereka bersama, Ahok tak pernah bosan melihat sisi-sisi penuh kejutan dari orang kini duduk disampingnya.

***

Senin, 01 September 2014

Kamu Lawan Atau Teman

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)'s POV :

Setelah sekian banyak hal sulit yang kualami, aku menyadari, bahwa perpisahan diantara kita terlalu sulit  untuk kujalani. Aku merasa bahwa aku dan kamu memang telah bersatu. Lebih dari yang ku sangka, aku telah menganggapmu lebih dari yang seharusnya. Kita adalah partner kerja. Tak ada silang sengketa diantara kita karena hanya itulah yang kau minta. Aku tak pernah mengerti, mengapa sampai saat ini, aku rela sepenuh hati membantu dan membelamu. Walaupun kita sempat berada disimpang jalan, persabahabatanku denganmu tetaplah prioritasku nomer satu. Kau tahu, kau telah buatku berada diposisi yang membingungkan. Aku bingung menganggap kamu lawan atau teman. Tapi ku sadar aku tak mampu sampai hati membiarkan fitnah-fitnah keji itu menyerangmu tanpa nurani. Aku mengenalmu, dan dari dua tahun komunikasi diantara kita, aku bertaruh bahwa sampai mati pun kau tak akan pernah tega membalasnya. Karena itulah, aku tak pernah ragu membelamu. Walau sebagai akibatnya pilihanku yang berbeda menimbulkan prasangka-prasangka tentang arah kesetiaanku yang sebenarnya. Lagi pula aku muak dengan mereka. Aku berang pada pecundang-pencundang yang bersembunyi di balik undang-undang. Bagiku mereka tak lebih dari sekedar penjilat jahat yang tak seharusnya hidup di negeri ini. Keahlian mereka hanya korupsi dan manipulasi. Ku harap kelak, jika Pak Jokowi telah menjadi orang nomor satu di negeri ini, sikat habis semua pejabat khianat yg tak amanat. Selain itu, jika kelak aku akan mengisi kursimu di Ibukota, aku berharap persahabatan kita akan tetap ada dan bertahan selamanya.

Minggu, 31 Agustus 2014

Quotes of Nona Muda

Dua tahun sudah berlalu, kala pilkada DKI Jakarta telah menyita perhatian Indonesia. Sosok Jokowi-Basuki muncul menawarkan gebrakan perubahan. Meski terlihat hanya sebuah retorika awalnya, tapi kerja nyata keduanya mampu membuktikannya. Perbedaan partai politik tak membuat mereka saling mengusik. Jokowi dan Ahok mengerti, bahwa untuk membangun ibukota, Jakarta memerlukan "orang tua" yang lengkap. Karenannya mereka berdua selalu terlihat kompak dengan masing-masing yang saling menjaga sikap. Perbedaan pendapat tentu sering terjadi.

Sabtu, 30 Agustus 2014

Kenaikkan Harga BBM

Kenaikkan harga BBM kini jadi topik paling banyak diperbicangkan. Semua sibuk membahas dan berbalas opini di warung kopi. Ada yang pro, ada yang kontra. Pemerintah yang lama dilema, memilih antara meninggalkan kesan buruk di akhir jabatan atau meringankan beban sang suksesor di masa depan. Sedangkan pemerintahan yang baru tak ingin di awal masa pemerintahannya terganggu dengan adanya ribuan mahasiswa yang unjuk rasa di Istana Merdeka. Segala usulan tentang alternatif penyelesaian harus dipertimbangan. Pemerintahan transisi harus mengeluarkan kemampuannya melobi-lobi agar kesepakatan bersama dapat tercipta. Sebulan kedepan adalah penentuan jalannya pemerintahan lima tahun kedepan. Rakyat Indonesia bosan menyaksikan drama yang mengatasnamakan kepentingan bangsa. Kalaupun BBM harus naik, seharusnya bukan hanya rakyat miskin yang makin tercekik. Para pejabat juga harus ikut prihatin. Tunjangan-tunjangan tak penting sebaiknya dikurangi. Dengan begitu rakyat bisa merasakan langsung adanya aplikasi dari sila kelima. Yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Duduk Di Sampingku

Jum'at 29 Agustus, akan selalu jadi hari bahagia yang akan kuingat selamanya. Penyebabnya sederhana, yaitu kamu yang menghampiriku dan duduk disampingku. Corel draw ternyata anugrah bagi kita. Karena tanpanya aku tak bisa berbicara dan memandangimu dengan leluasa. Tapi ternyata, aku tak sanggup berlama-lama. Aku tak bisa menahan gejolak hatiku dengan kamu tepat disampingku. Aku jadi salah tingkah karena memilih antara bersikap biasa atau mencoba mengirim sinyal cinta. Akhirnya aku memilih pergi dan menenangkan diri. Mungkin ini yang namanya mati gaya. Bingung mau apa dan bagaimana. Aku berharap rasa sukaku padamu tidak terlalu ketara. Dengan begitu aku bisa meminta bantuanmu dengan bebas leluasa. Semua harus seperti biasa dan mengalir apa adanya. Aku tak ingin kamu peka dan dampaknya jadi ada rasa canggung diantara kita. Aku tak ingin itu terjadi, karena dari hati dan logika, itu jauh lebih menyiksa.

Sabtu, 23 Agustus 2014

Keputusan MK dan Gantengnya Hamdan Zoelfa

Kamis, 21 Agustus kemarin mungkin akan menjadi salah satu hari yang akan selalu di ingat masyarakat Indonesia berpuluh-puluh tahun kedepan. MK, dengan sembilan hakimnya, udah memutuskan kalo Jokowi-JK lah yang memenangkan pilpres. Dan dengan ditolaknya seluruh gugatan Prabowo, maka nggak akan ada PSU apalagi pemilu ulang. Bagi Fadli Zon dkk, gue saranin buat deketin Prabowo. Siapa tau dapet jackpot di lempar Iphone S5 atau Samsung AC+.

Menurut gue, kemarin itu bener-bener hari yang menegangkan sekaligus menakutkan. Temen-temen gue di sekolah pada di himbau sama orang tuanya biar pada pulang secepatnya. Banyak ortu temen-temen gue yang khawatir akan ada demontrasi besar-besaran yang berakhir kerusuhan. Dan bener aja, ketika gue pulang dan nonton tv, hampir semua stasiun tv nayangin aksi-aksi unjuk rasa di seluruh titik di ibukota. Takut juga sih. Tapi yang kayak gini kan adanya cuma lima tahun sekali, jadi ya harus dinikmatin. Mungkin bener kata orang, pilpres 2014 itu unik dan beda. Persaingannya bener-bener ketat sehingga masing-masing pendukung belain jagoannya mati-matian. Tapi syukurnya, sejauh ini suasana tetap tenang dan aman karena kedua pihak menerima keputusan akhir MK dengan baik.

Ketika keputusan MK tentang sengketa pilpres dikeluarin, ada satu hal yang gue sesalin. Bukan terkait siapa yang menang dan jadi presiden, tapi karena gue dan ribuan kaum hawa lain di nusantara dari Sabang sampai Merauke, nggak akan bisa lagi melototin Hamdan Zoelfa, Ketua MK yang ganteng bin kece badai. Alisnya yang tebel dan tatapannya itu lho yang nggak nahan. Pantes aja saksi-saksinya pada grogi, kalo gue sih pasti meleleh diliatin intens gitu sama pak Hakim.

Gara-gara Pak Hamdan Zoelfa yang kece, gue jadi selalu pengen cepet-cepet sampai rumah tiap pulang sekolah. Kan lumayan belajar politik sekalian cuci mata. Awalnya, jujur, gue nganggep Prabowo lebay pake ke MK segala. Tapi ternyata selalu ada hikmah dibalik segala sesuatu, kan. Misteri Tuhan siapa yang tahu. Kalo bukan karena Prabowo, mana mungkin gue tau kalo ternyata Indonesia punya Ketua MK yang ganteng banget. Udah cakep, pinter, berwibawa, bijaksana lagi. Salut deh sama Pak Hakim. Semoga kedepan Pak Ketua MK yang kece badai tetap amanah ya mutusin sengketa-sengketa lainnya. Jangan kayak yang sudah-sudah ya Pak, ujung-ujungnya malah silahturahmi sama Abraham Samad di gedung KPK. Selamat bekerja Pak Hamdan Zoelfa. :)

Jumat, 22 Agustus 2014

Optimisme dan Kenyamanan Kamar

Menjalani hari tanpa kejutan adalah hal yang sangat biasa bagi sebagian orang. Waktu terus berlalu, berjalan dan tak sedikit yang terbuang. Aku sering berfikir, tentang awal dan akhir yang gelap tak terjawab. Mungkinkah sorot lampu pertunjukan kehidupan membuat seseorang  menjadi pemeran utama di opera hidup banyak orang? Seperti yang diketahui, daya pikat optimisme mampu menjadi bahan bakar euforia dan semangat juang meledak-ledak. Memang cenderung mendadak, tapi didalamnya ada esensi pantang menyerah yang terarah. Tetap semangat merupakan ciri khas yang melekat, terlebih jika diimbangi idealisme dalam diri untuk menjadi sesuatu yang lebih berarti. Aku si Nona Muda kini berada di titik tertinggi percaya diri. Tolong bantu aku melangkah agar tak salah arah. Jika lalai, bantu aku bangun agar tak lalai dan terbuai. Bagaimanapun juga, aku hanyalah Nona Muda yang selalu ingin menciptakan kenyamanan di bilik kamarnya yang sederhana.

Rabu, 20 Agustus 2014

Ingin Jadi Balita

Sebagai remaja pada umumnya, aku tak tahu apakah aku siap menjalani masa depan. Ramalan, tafsiran dan bakat yang belum ditemukan masih menjadi misteri yang pemecahannya belum kuketahui. Pikiranku belum stabil. Aku tak tahu keputusan apa yang sebaiknya kuambil. Pertimbangan saran dan masukan teman mungkin bisa menjadi opsi bagiku untuk mencari identitas diri. Kamu tahu, ketakutan terbesarku adalah hidup sengsara dimasa tua. Dan pengalamanku sejak kecil yang berjibaku dengan hidup  seadanya, tidak membuatku siap untuk kembali menjalaninya. Saat ini, masalah yang paling urgensi untuk kutangani adalah memilih jurusan antara yang ku sukai dan yang sebaiknya ku kuasai. Aku takut kesalahanku memilih jurusan akan menggantungkan masa depanku di tiang kegagalan. Dan berakibat impianku yang masih remang-remang, tiba-tiba suram dan menghilang. Kamu tahu, kegalauanku menjadi remaja membuatku merasa tak ingin menjadi dewasa dan tua. Aku ingin untuk tetap menjadi balita, yang tak perlu cemas dengan masa depannya.

Senin, 18 Agustus 2014

Cinta Yang Sama


For Mr. C,

Tiga tahun ini, aku berada dalam bayang-bayang semu antara harapan dan ketidakpastian. Sesuatu tentang kamu membuatku berkukuh walau rapuh. Aku adalah payung tempatmu berlindung, dan semakin lama citraku tentang kita, semakin gila dan tak ada habisnya. Kamu dan dia adalah suatu kepastian saat ini, walau hatiku mengutuk iri. Aku hanya pengukir mimpi yang takut berimajinasi. Imajinasi yang kelam kala kusadar bahwa bukan akulah tempatmu bersandar. Kita memang tak mungkin bersahabat apalagi lebih dekat. Kamu tahu, bukan karena aku sombong untuk menyapa dan tertawa bersama. Tapi lebih karena aku tak sanggup menciptakan kata yang mampu mengisi ruang antara kita. Biarlah aku menjadi seperti ini, C. Tak ada yang perlu disesali. Biar aku mencintaimu dalam diam dan berharap akan ada suatu keajaiban. Aku tak terlalu berharap cintaku akan berakhir bahagia selamanya seperti dalam romansa. Tapi, kuakui bahwa tak ada yang lebih membuatku bahagia dibanding cinta yang sama dari orang yang dipuja.

Bantu Ahok Genggam Erat Niat Baiknya

Akhir-akhir ini, gue jujur aja, gue kurang nyaman dengan beberapa statementnya Ahok. Ahok bilang hari ini kalau Pak Jokowi itu selalu memberikan dia kepercayaan besar. Bahkan dari dulu pun, kata Ahok, Ahok udah sering memimpin rapat dan memutuskan sendiri kebijakan-kebijakan Pemprov DKI. Bagi Pak Jokowi mungkin biasa-biasa aja. Tapi menurut gue, Ahok itu sekarang mulai menonjolkan dirinya di atas bosnya, yaitu Pak Jokowi. Apalagi Ahok juga buat pernyataan kalau selama ini dia berada dalam bayang-bayang Pak Jokowi dan seolah-olah mengganggap kalau keberhasilan Pak Jokowi selama ini ga lebih cuma pencatutan nama Pak Jokowi atas ide dan kebijakan-kebijakan Ahok.

Gue cuma khawatir aja sih sebenernya tentang gejala-gejala yang mungkin mengindikasi kalau Ahok mungkin ingin segera menjadi orang nomer satu di DKI. Gue takut aja kalau penyakit-penyakit gila jabatan dan kekuasaan udah mulai bersarang di Ahok. Ya, gue care sama Ahok. Gue ga pengen dia terjelembab di jurang hitam gara-gara kenikmatan sesat.

Dari awal gue udah sadar kalau Ahok itu lebih to the point dalam urusan-urusan politik ketimbang Pak Jokowi. Ada motivasi kuat dalam diri Ahok untuk mendapatkan jabatan dan kekuasaan yang lebih tinggi. Ahok orang baik, gue yakin itu. Dia punya niat tulus untuk memperbaiki kebobrokan sistem birokrasi saat ini dengan kolusi, korupsi dan nepotisme yang kian menjamur. Dia ingin membangun bangsa ini menjadi lebih baik, dengan gebrakan-gebrakan dan ide-ide inovatif yang kadang mungkin kita ga pernah kita pikirin. Ahok cinta Indonesia, dan karenanya kita mesti bantu dia untuk tetap menggenggam erat niat baiknya.

Memilih Teman

Berteman dan membina hubungan yang baik dengan sesama manusia lainnya, merupakan suatu proses alamiah yang pasti dan memang diperlukan setiap individu. Tak bisa dipungkiri, kebutuhan secara sosiologis dan membentuk suatu struktur masyarakat menjadikan setiap individu melakukan hal-hal tertentu sesuai norma dan hukum yang berlaku.

Tapi, secara naluriah setiap individu pasti mempunyai kriteria-kriteria tertentu tentang individu lain yang bisa bekerja dan bekerja sama dengannya. Disinilah kita, sebagai individu, diharapkan menyadari pentingnya ‘modal’ kita dalam memulai, membina dan mempertahankan suatu hubungan. Sangat penting, bagi seorang individu, untuk mengenal pribadi individu lainnya yang menurutnya cocok dan sehati. Peranan psikologis berupa keyakinan tentang kebaikan-kebaikan individu lainnya memang dominan dalam proses seleksi ini. Tapi, diperlukan sikap kritis dan ingin tahu bagi seorang individu dengan memaknai lebih jauh ungkapan, “Jangan menilai buku dari sampulnya saja.”

Sebagai seorang individu, kedekatan-kedekatan secara personal seringkali membiaskan perspektif kita tentang perilaku individu lain yang dikenalnya. Seorang individu faktanya lebih sering menggunakan sudut pandang yang subjektif terlebih pada hal yang bersifat kekerabatan. Kita semua tahu, kalau hal itu adalah kodrat Tuhan. Tapi sebaiknya, kita mengurangi hal-hal tersebut terlebih yang menyangkut kemaslahatan dan kepentingan orang banyak.

Karena itulah kita harus menyadari, memilih teman-teman merupakan bagian penting bagi proses membina persahabatan dan kemasyaratan. Memilih teman disini bukan berarti membeda-bedakan berdasarkan suku, agama, ras maupun antargolongan (SARA). Akan tetapi memilih teman-teman yang akan membantu kita menjadi bagian dari kesatuan masyarakat yang utuh tanpa mengurangi objectivitas kita dalam memutuskan antara yang baik dan buruk, yang benar dan yang salah.

Menjadi dan Mempunyai Secret Admirer

Urusan suka-sukaan itu pasti sering dialamin banyak orang. Khususnya pasti dialamin semua abege labil dari sabang sampai merauke. Banyak kode-kode yang bertebaran di sosmed dengan tujuan modus. Dan hasilnya, ada yang suka (cinta) yang berakhir suap-suapan seminggu kemudian. Tapi ada juga yang cuma bisa makan tiang gara-gara si doi pacar orang. Iya bener, itu gue T_T

Gue udah tiga tahun suka sama si doi. Iya, itu si doi pacarnya si curut. Si doi yang gitu deh pokoknya. Yah sebenernya si doi ga cakep-cakep amat. Tapi namanya suka, ya mau gimana.

Menjadi secret admirer itu terkadang emang bikin kesel sendiri. Terutama ketika lihat twit alay sayang-sayangan si doi sama si curut. Pake foto profil berdua-duaan segala lagi. Kalau udah kayak gitu, gue tiba-tiba jadi pengen bakar menyan.

Tapi sebenarnya jadi secret admirer itu ga ngenes-ngenes amat. Gue ga mencoba menghibur diri sendiri lho ya. Ini beneran. Lho-lho pada ga usah sedih apalagi sampe pengen bunuh diri gara-gara si doi yang lu suka ga merespon lu sama sekali. Si doi mungkin aja emang dari sononya wataknya begitu.

Sebagai seorang secret admirer, lu pada wajib ngerti semisal si doi ga ngerespon lu balik. Apalagi kode-kode lu selama ini terlalu samar dan dia  menganggap lu selama ini biasa-biasa aja sama dia. Gue rasa si doi sadar sih kalau ada yang tertarik sama dia. Si doi tau kalo ada orang yang selalu curi-curi pandang sama dia. Tapi dia nggak tau siapa orangnya. Jadi si doi ya bersikap biasa-biasa aja.

Sebenernya gue juga ngerasa kalau beberapa hari ini ada yang mencoba ngamatin gue. Gue tapi bilang sama siapa2 sih. Males banget cerita-cerita, ntar dikira gue kepedean lagi. Gue udah mencoba ngamatin orang-orang yg sekelas sama gue. Gue berharap sih si doi yang tiba-tiba peka. Tapi kayaknya bukan. Doi masih sama.

Dan akhirnya, ada temen gue si dudul, dia bilang sama gue kalo ternyata ada temen sekalasnya pas kelas XI yang dari dulu waiting gue. Tapi gue ga bilang apa-apa sih sama si dudul. Gue juga males ngorek-ngorek info siapa identitas secret admirer gue. Gue pengen nyari tahu sendiri info si entah-siapa-itu. Tapi yah, gue masih belom nentuin sikap gue selanjutnya.

Quotes of Nona Muda 3

Kegembiran politik yang tengah dirasakan seluruh partisipan karbitan ternyata tak mampu menembus benteng kekhawatiran orang sekaliber Basuki Tjahaja Purnama. Lebih dari sisi ceplas-ceplosnya, Ahok tak mampu menutupi rasa kehilangannya ketika pemimpin yang selalu membelanya meninggalkan dia sendirian di balaikota. Joko Widodo biar bagaimanapun telah mengambil simpatik dan rasa hormatnya. Jokowi telah menjelma menjadi salah satu dari sedikit tokoh yang dapat dia percaya. Ahok hanyalah manusia biasa. Dia tahu, sangat sulit bertemu lagi dengan orang yang dapat mengambil hatinya dan memaksanya bekerja sama membangun kota Jakarta..

Mereka Yang Menyerang Nggak Lihat Lebaran

Seinget gue, kamarin itu baru lebaran deh kayaknya. Tapi kok ya, masih gencar aja akun-akun penyebar isu beritain apa aja yang negatif dari salah satu capres. Pilpres udah selesai kali, KPU juga udah ketuk palu. Kecil kemungkinan hasil berubah walaupun MK juga ikut turun tangan nanganin sengketa. Siapa yang menang, siapa yang kalah kayaknya udah pada tau semua. Walaupun masih ada yang ngeyel dan ngotot, toh itu cuma segelintir. Gue yakin, hati kecil mereka sebenarnya tahu dan ngaku siapa sebenarnya yang menang. Tapi kalo ego dan gengsi udah ikutan, ya mending loncat gedung deh daripada ngaku kalah.

Sedikit-banyak gue jadi kena imbas, berita-berita buruk yang nyerang pak Jokowi. Gue sebagai loyalis tentu nggak terima dong, kalo idola gue dihina dan diledekin sana-sini. Pak Jokowi sebenernya salah apa sih sama mereka-mereka yang sepenuh hati membencinya. Dia orang baik. Gue tau itu. Dia nggak mungkin seperti yang dituduhkan para haters selama ini.

Keyakinan gue tentang kebaikan dan ketulusan hati pak Jokowi nggak semata-mata nge-fans tanpa ngeliat track record. Gue cukup mendalami kinerja dia sebagai walikota Solo dan sebagai warga setengah-depok-setengah-DKI gue merasa terbantu sama kinerja dia sebagai gubernur. Gue lebih memilih men-support dia daripada membenci dia. Jangan salah, gue punya alasan untuk benci dia. Adik gue salah satu korban diperketatnya anak Depok yang pengen sekolah di Jakarta. Otonomi daerah, katanya. Nggak masalah, keluarga gue ngerti kalo mungkin beliau ingin memajukan daerahnya.

Bergaul dilingkungan Prahara, gue dan keluarga gue seperti kaum minoritas. Nggak bisa cerita dan saling sharing sama temen dan tetangga gara-gara beda nomor urut pilihan. Daerah rumah gue itu basis PKS sama PAN. Ya, lo pada bisa bayangin sendiri gue bisa disemprot sana-sini kalo cerita Jokowi. Silent is gold. Harus pake taktik bawah tanah. Nggak usah menggebu-gebu, yang penting nyoblos di balik tirai TPS. Hehe xD