Kegembiran politik yang tengah dirasakan seluruh partisipan karbitan ternyata tak mampu menembus benteng kekhawatiran orang sekaliber Basuki Tjahaja Purnama. Lebih dari sisi ceplas-ceplosnya, Ahok tak mampu menutupi rasa kehilangannya ketika pemimpin yang selalu membelanya meninggalkan dia sendirian di balaikota. Joko Widodo biar bagaimanapun telah mengambil simpatik dan rasa hormatnya. Jokowi telah menjelma menjadi salah satu dari sedikit tokoh yang dapat dia percaya. Ahok hanyalah manusia biasa. Dia tahu, sangat sulit bertemu lagi dengan orang yang dapat mengambil hatinya dan memaksanya bekerja sama membangun kota Jakarta..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar