Translate

Senin, 18 Agustus 2014

Bantu Ahok Genggam Erat Niat Baiknya

Akhir-akhir ini, gue jujur aja, gue kurang nyaman dengan beberapa statementnya Ahok. Ahok bilang hari ini kalau Pak Jokowi itu selalu memberikan dia kepercayaan besar. Bahkan dari dulu pun, kata Ahok, Ahok udah sering memimpin rapat dan memutuskan sendiri kebijakan-kebijakan Pemprov DKI. Bagi Pak Jokowi mungkin biasa-biasa aja. Tapi menurut gue, Ahok itu sekarang mulai menonjolkan dirinya di atas bosnya, yaitu Pak Jokowi. Apalagi Ahok juga buat pernyataan kalau selama ini dia berada dalam bayang-bayang Pak Jokowi dan seolah-olah mengganggap kalau keberhasilan Pak Jokowi selama ini ga lebih cuma pencatutan nama Pak Jokowi atas ide dan kebijakan-kebijakan Ahok.

Gue cuma khawatir aja sih sebenernya tentang gejala-gejala yang mungkin mengindikasi kalau Ahok mungkin ingin segera menjadi orang nomer satu di DKI. Gue takut aja kalau penyakit-penyakit gila jabatan dan kekuasaan udah mulai bersarang di Ahok. Ya, gue care sama Ahok. Gue ga pengen dia terjelembab di jurang hitam gara-gara kenikmatan sesat.

Dari awal gue udah sadar kalau Ahok itu lebih to the point dalam urusan-urusan politik ketimbang Pak Jokowi. Ada motivasi kuat dalam diri Ahok untuk mendapatkan jabatan dan kekuasaan yang lebih tinggi. Ahok orang baik, gue yakin itu. Dia punya niat tulus untuk memperbaiki kebobrokan sistem birokrasi saat ini dengan kolusi, korupsi dan nepotisme yang kian menjamur. Dia ingin membangun bangsa ini menjadi lebih baik, dengan gebrakan-gebrakan dan ide-ide inovatif yang kadang mungkin kita ga pernah kita pikirin. Ahok cinta Indonesia, dan karenanya kita mesti bantu dia untuk tetap menggenggam erat niat baiknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar