Ass. Wr. Wb Salam sejahtera bagi kita semua.
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sehingga pada kesempatan kali ini kita bisa berkumpul bersama dalam keadaan sehat walafiat.
Pada kesempatan kali ini, saya ingin membahas sedikit tentang praktik bullying yang terjadi di salah satu sekolah terkemuka di DKI Jakarta. Berita penganiayaan 13 siswa kelas XII terhadap seorang siswa kelas X, kini telah menjadi sorotan utama di sejumlah media massa. Bagaimana tidak, tindakan bullying tersebut dilakukan di sekolah negeri yang berada tepat di Ibukota. Terlebih, sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah unggulan dan menjadi favorite di daerahnya.
Berita ini tentu membuat prihatin banyak pihak, termasuk saya. Ini membuktikan bahwa fasilitas terbaik dan kemudahan dalam akses tranportasi dan informasi tak menjamin peningkatan pada mutu pendidikan itu sendiri. Kita semua sadar, ada yang salah dalam sistem pendidikan di Indonesia. Pendidikan saat ini yang hanya terfokus pada pengembangan kecerdasan secara intelektual, tidak di imbangi dengan pengembangan kecerdasan emosional yang memadai. Akibatnya terlihat jelas dengan kurang kuatnya pemahaman dasar siswa tentang nilai baik dan buruknya sesuatu. Emosi siswa yang tidak stabil menjadikan siswa mudah menerima paham-paham negatif yang seringkali berlawanan dengan etika dan norma di masyarakat.
Maka dari itu, diperlukan peran orang tua untuk turut aktif memberikan pendidikan karakter dan moral yang baik sehingga penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dapat di minimalisir.
Demikiaan pidato singkat dari saya. Semoga bermanfaat. Atas perhatiaannya, saya ucapkan terima kasih. Wass. Wr. Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar