Translate

Kamis, 24 September 2015

Memilih Meninggalkanmu

Genangan kenangan beriak yang timbul

Merentang tangan menyibak luka

Kau.. aku.. akhirnya bertemu

Mengungkap warna dan wangi jati diri

Udara hangat menguar meninggi

Menyisakan satu lampu yang berpendar lemah

Teman..

Sebuah ingatan bahkan menembus lorong waktu

Sebuah alasan aku mensyukuri aku pernah dilahirkan

Sebelum luka yang kutinggalkan

Sebelum masa depanmu yang kuhancurkan

Sebelum ada mimpi kubuang sia-sia

Sahabat...

Senyumku terkembang di bibirku berlari bersamamu

Hatiku tertawa menggelitik saat kau merangkulku

Saat aku merasa aku mampu hidup dengan hanya memilikimu

Chingu...

Aku hanya membutuhkanmu

Karena aku hanya memilikimu disisiku

Namun ketika hatiku telah dikuasai kerakusan

Keserakahan yang membutakan mata

Menutup telinga

Ketika kau yang terluka adalah saat yang paling ku benci

Memberimu luka pengkhianatan yang abadi terukir

Dengan tanganku sendiri aku melakukannya

Aku telah membuat diriku pantas untuk dibenci

Bahkan kutukan dan makian terasa lebih manusiawi

Dibanding tatapanmu yang begitu kecewa

Kau yang layu seperti bunga

Yang remuk seperti keramik

Tetap membiarkanku disisimu

Ini salah...

Kau yang tak membenciku justru membuatku lebih membenci diriku sendiri

Kau yang dengan mudah memaafkan kesalahanku

Hanya membuatku berkubang dalam rasa bersalah

Pikiranku yang sempit dan buntu

Tak bisa menanggung semuanya

Aku terlalu takut suatu saat kau akan menyesal kita pernah berteman

Aku tak bisa menunggu

Membiarkan waktu berlalu

Dan akhirnya mendengar kau tak ingin lagi menjadi temanku

Kita sahabat selamanya

Hanya itu yang ku tau

Hanya itu yang ku ingat

Aku hanya ingin selamanya begitu

Karena itu... maafkan aku, chingu

Yang memilih meninggalkanmu

Alien Ahok

Untuk kebanyakan orang, alien mungkin terbayang sebagai suatu makhluk yang berlendir menjijikkan dengan bola mata yang besar dan penuh kerutan. Berbicara seperti robot dengan dua antena yang panjang, mengisi tubuh dengan listrik, dan berganti kulit. Tapi, hampir semua pecinta drama korea pasti punya pandangan yang berbeda dengan apa yang di sebut alien. Berbadan tegap atletis dengan wajah tampan, cerdas dan keren. Alien di drama korea adalah salah satu ciptaan Tuhan paling indah jika kita membayangkan Kim Soo Hyun.

Saat ini, ada satu alien yang tersisa dibumi. Berbeda dari alien Do Min Joon yang hidup menyendiri, alien ini sangat terkenal. Dia sering menjadi buah bibir di Ibukota dan menjadi subjek paling menarik di Jakarta bagi media. Namanya Basuki Tjahaja Purnama atau sering dipanggil Ahok. Dia lahir di Belitung Timur, pada 29 Juni 1966, empat puluh sembilan tahun yang lalu.

Alien dalam konteks ini artinya adalah sesuatu yang berbeda, unik dan tidak biasa pada umumnya. Tidak bertentangan dengan norma dan sangat dimungkinkan keberadaannya. Memang seringkali menimbulkan perdebatan tapi sangat menarik jika diulas dan menjadi bahan diskusi.

Kemunculan Ahok pertama kali di televisi dimulai sejak dia menjabat sebagai anggota DPR. Namun, tidak semua orang menyadari keberadaannya karena dia belum seterkenal sekarang. Hal itu terus berlanjut. Ahok muncul kembali sebagai calon gubernur Jakarta jalur independen, mengumpulkan KTP untuk pencalonannya, namun gagal karena tidak memenuhi syarat. Dan tentu saja, kemunculannya yang begitu membekas adalah saat dia mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta dan berpasangan dengan Joko Widodo. Dengan dukungan dari koalisi minoritas partai politik di parlemen Kebon Sirih, Jokowi-Ahok berhasil memenangkan pilkada DKI Jakarta tahun 2012 yang berlangsung dua putaran.

Banyak yang menyangsikan bahwa pasangan yang kontras kepribadian ini bisa bertahan lama mengingat track record banyak pemimpin daerah yang berpisah di tengah jalan. Tapi setelah dua tahun, pasangan ini berhasil membuktikan kinerja mereka dan kerjasama yang baik untuk kemajuan Jakarta. Bahkan, setelah Jokowi memindahkan meja kerjanya ke Istana Merdeka, hubungan mereka tetap terjaga dengan baik layaknya seorang sahabat.

Setelah Jokowi pergi, pengangkatannya sebagai gubernur sempat menuai pro dan kontra. Sejumlah pihak secara terang-terangan menolak pengangkatannya dengan berbagai alasan. Mulai dari isu rasial hingga dikatakan tak sesuai konstitusi. Tapi, setelah tarik ulur yang panjang, yang diwarnai demonstasi dan adu mulut di media, Ahok akhirnya dilantik secara langsung oleh Presiden Jokowi di Istana Merdeka.

Berhasil dilantik sebagai gubernur tidak membuat kontroversi Ahok berhenti. Publik kembali menyorotnya ketika dia harus memilih seorang wakil. Partai Gerindra dan PDIP bersikukuh kalau wakil Ahok seharusnya dari pihak mereka. Entah dengan kesepakatan bersama atau tidak, tak lama kemudian diumumkan bahwa Djarot Saiful Hidayat dilantik sebagai wakil Ahok untuk meneruskan jabatannya hingga tahun 2017.

Setelah menjabat selama tiga tahun sebagai pimpinan Ibukota, baik sebagai gubernur atau wakil gubernur Ahok telah beberapa kali mengeluarkan gagasan yang sedikit banyak memunculkan perdebatan. Yang baru-baru ini saja kita bisa lihat sikap Ahok yang cenderung menginginkan adanya lokalisasi pelacuran di Jakarta. Jika dicermati, Ahok  mungkin sebenarnya mempunyai tujuan yang baik untuk kota yang dipimpinnya. Dia beralasan, pelacuran muncul secara alamiah karena karerena sifat dasar dan kebutuhan manusia. Selama manusia masih ada, pelacuran dalam bentuk apapun, akan tetap eksis meskipun semua orang berusaha bersikap acuh dan pura-pura tidak tahu. Jadi menurut Ahok, daripada membuat pelacuran tidak terkontrol karena keberadaannya yang tersebar dan  tersembunyi. Serta berpotensi besar merugikan kalangan masyarakat yang tidak berdosa, lebih baik dilakukan lokalisasi.

Tapi bagi yang kontra dengan gagasan itu, tentu saja sikap Ahok dianggap sebagai suatu bentuk upaya mendukung kelangsungan prostitusi. Terutama bagi beberapa kelompok dari komunitas agama. Bagi mereka, melakuan lokalisasi mungkin sama saja melakukan prostitusi itu sendiri.

Dalam drama You Who Came From The Stars aka Man From The Stars, Profesor Do Min Joon pernah menjelaskan tentang percobaan Harry Harlow tentang kera yang lebih memilih boneka dengan selimut dibandingkan boneka dengan botol susu. Alasannya sederhana, kera yang memiliki DNA hampir mirip dengan manusia, lebih membutuhkan kehangatan dan kenyamanan. Sama seperti manusia yang membutuhkan kasih sayang dan kepedulian dalam bentuk sentuhan atau dukungan.

Ahok mungkin keras, kaku terhadap peraturan karena ketaatannya pada konstitusi. Tapi, di balik semua itu adalah dia pribadi yang jujur dan humoris. Ahok bukan orang yang tertutup. Dia memberikan kesempatan yang luas bagi setiap orang untuk mengkritisi kebijakannya. Ahok juga tak pernah mempermasalahkan orang-orang yang menghinanya di dunia maya. Semua bebas mengeluarkan pendapat, baik tentang kinerja maupun pribadinya.

Tapi betapa pun cueknya Ahok tentang tanggapan orang tentang dirinya, Ahok tetap membutuhkan orang lain untuk mendukungnya, orang yang selalu mempercayainya.

Dan Ahok menemukan hal itu dalam diri Jokowi. Orang pertama yang memberinya kepercayaan. Kepercayaan yang membuat nyaman, kepercayaan yang membuat berani, kepercayaan yang menjaga kejujuran.

Dari semua orang, mungkin hanya Jokowi yang mendukungnya bertahan menjadi alien, menjaga agar Ahok tetap menjadi Ahok. Bukan Ahok orang yang lembut. Bukan pula Ahok yang gampang kompromi. Tapi Ahok berdedikasi pada tugas. Ahok yang jujur. Dan Ahok yang menjaga amanah.

Kamis, 17 September 2015

Latar Belakang dan Simpulan Makalah Demokrasi di Indonesia

Latar Belakang

Selama ini, kita memahami definisi dari demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Rakyat yang berperan utama dalam menjalankan pemerintahan. Pelaksana sekaligus pengawas atas semua kebijakan-kebijakan yang ada di suatu negara. Rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi dari pemerintahan, sebagai pemilik kedaulatan dengan sistem perwakilan.

Demokrasi adalah tentang bagaimana kekuasaan dapat di pergunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan rakyat, baik dalam rangka pelaksanaan dari tujuan demokrasi itu sendiri, yang pada akhirnya berbicara tentang hak berbicara dan hak berpendapat. Ataupun demokrasi sebagai alat dan sistem yang sempurna untuk menghargai hak dan martabat manusia dalam bidang lain yang lebih luas.

Dalam sistem demokrasi, setiap warga negara mempunyai kesempatan yang sama dalam keikutsertaan atau peran aktif untuk merencanakan, menentukan, memutuskan roda kebijakan dan haluan negara bangsa ke depan. Selain itu, demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.

Demokrasi mencakup segala aspek, baik aspek social, ekonomi, dan budaya. Demokrasi juga yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara karena demokrasi menjamin kebebasan berkumpul dan mengeluarkan pendapat sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945. Walaupun begitu, demokrasi juga tetap menekankan agar hak yang kita miliki juga disertai tanggung jawab. Kita diharapkan dapat menerima konsekuensi atas tindakan apapun yang kita lakukan. Yang penting kita lakukan dalam berdemokrasi adalah menjaga moral kita terhadap sesama, mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan masalah dan belajar berlapang dada atas semua keputusan yang diambil bersama. Dengan begitu, kerukunan dan kesatuan kita sebagai bangsa Indonesia dapat tetap terjaga.

Demokrasi sangat penting dipandang sebagai kepribadian bangsa terbaik yang telah dirumuskan para tokoh-tokoh bangsa terdahulu yang pastinya memperhatikan segala aspek bangsa, baik dari segi kesatuan dan kemajemukan yang beragam di Indonesia. Demokrasi di Indonesia adalah Demokrasi Pancasila, sistem yang bukan berdasarkan kepentingan pribadi atau golongan, tapi berdasarkan pada kepentingan rakyat banyak. Karena itu, sebagai bangsa Indonesia kita wajib menghormati, menjaga dan melaksanakan nilai-nilai kebaikan yang ada di dalamnya.

Simpulan

Demokrasi Pancasila di Indonesia berbeda dari dari sistem demokrasi di negara lain didunia. Sistem Demokrasi Pancasila bersifat khusus karena dalam proses perumusannya Demokrasi Pancasila diambil dari nilai-nilai luhur dan corak keberagaman bangsa yang telah sejalan dengan Pancasila dan UUD 1945.

Demokrasi dianggap telah mendarah daging di setiap warganya karena Demokrasi Pancasila dianggap cocok dengan kondisi dan latar belakang bangsa di banding yang sistem lainnya. Demokrasi Pancasila mengandung unsur sosial budaya bangsa dan nuansa spiritul yang kental sehingga tanggung jawab sebagai perwujudan akhlak dan moral yang baik, tetap ada.

Kehidupan demokrasi tidak akan datang, tumbuh dan berkembang dengan sendirinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan benegara. Demokrasi memerlukan usaha nyata setiap warga negara dan perangkat pendukungnya dan dijadikannya demokrasi sebagai pandangan hidup (way of life) dalam kehidupan bernegara.

Penerapan paling nyata sistem Demokrasi Pancasila di Indonesia adalah selah dilaksankannya Pemilihan Umum (pemilu), baik legislatif maupun eksekutif dan Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) yang dilakukan secara berkala tiap lima tahun sekali. Pemilu diharapkan sebagai wadah masyarakat dalam menyampaikan aspirasi melalui wakil-wakilnya dipemerintahan.