Translate

Minggu, 10 Januari 2016

Sherlock Holmes’s Best Man Speech

Posting ini gue persembahkan bagi kalian yang jatuh cinta sama Sherlock Holmes versi serial televisi BBC. Dan gue persembahkan pula buat yang ngefans berat sama Benedict Cumberbatch si Holmes unyu dan sahabat terbaiknya Martin Freeman, si dokter paling baik dan sabar sejagat raya. Semoga kalian bisa hidup bahagia bersama dan selamanya. Eh... Maksud gue sama pasangan masing-masing. Watson aja lebih tepatnya. Soalnya Holmes mah udah jelas berniat jadi jones buat selamanya. Tolong banget buat Holmes, jangan ganggu Watson lagi yaa, doi udah nikah sekarang. Dan Watson, gue tau pesona Holmes itu gede banget tapi abaikan saja dia, okey? He’s ridikulous man, right? Dan terakhir, posting ini buat kalian penasaran sama Best Man Speech-nya Holmes pas pernikahan Dr. John Watson sama Mary Morstan, kalian bisa liat disini selengkapnya. Full tanpa flashback. Di jamin nangis deh, terharu pokoknya.

Warning for typo(s) dan sorry banget kalau translatenya menurut kalian kurang pas.

No copas okay :)

So, cekidot xD Comment, please?!

“John Watson. My friend, John Watson. John. When John first broached the subject of being best man, I was confused. I confess at first I didn’t realise he was asking me. When finally I understood, I expressed to him that I was both flattered and… surprised. I explained to him that I’ve never expected this request and I was a little daunted in the face of it. I nonetheless promised that I would do my very best to accomplish a task which was, for me, as demanding and difficult as any I had ever contemplated. Additionally, I thanked him for trust he’d placed in me. And indicated that I was, in some ways, very close to being… move by it. It later transpired that I had said none of this out loud.

“Hmm, I’m afraid, John, I can’t congratulate you. All emotions, and in particular love, stand opposed to the pure cold reason I hold above all things. A wedding is, in my considered opinion, nothing of short of  a celebration of all that is false… and specious thing… and irritational… and sentimental in this ailing and morally compromised world. Today we honour the death-watch beetle that is the doom of our society, and in time one feels certain our entire species. But anyway, lets talk about John.

“If I burden myself with a litte help-mate during my adventures, it is not out of sentiment or caprice. It is thas he has many fine qualities of his own that he has overlooked in his obsession with me. Indeed, any reputation I have for metal acuity and sharpness comes, in truth, from the extraordinary contrast John so selflessly provides. It is a fact, I believe, that brides tend to favour exceptionally plain bridesmaids for their big day. There is certain analogy there, I feel. And contrast is, after all, God’s own plan to enhance the beauty of his creation or it would be if God were not a ludicrous fantasy designed to provide a career opportunity for the family idiot.

“The point I’m trying to make is that I am the most unpleasant, rude, ignorant, and all-round obnoxious arshole that anyone could possibly have the misfortune to meet. I am dismissive of the virtuous, unaware of beautiful, and uncomprehending in the face of happy. So if I didn’t understand I was being asked to be best man, it is because I never expected to be anybody’s best friend. Certainy not the best friend of the bravest… and kindest… and wisest human being I have ever had the good fortune to knowing.

“John, I am a ridiculous man, redeemed only by the warmth and constancy of your friendship. But, as I’m apparently your best friend, I cannot congratulate you on your choice of companion. Actually, now I can. Mary, when I say you deserve this man, it is the highest compliment of which  I am capable. John, you have endured war, and injury, and tragic loss… so sorry again about the last one… So now this, today, you sit between the woman you have made your wife and the man you have saved. In short, the two people who love you most in all this world. And I know I speak for Mary as well when I say we will never let you down, and we have a lifetime ahead to prove that.”

Terjemahan ke Bahasa Indonesia :

“John Watson. Sahabatku, John Watson. John. Saat John memulai pembicaraan tentang menjadi Best Man (sahabat terdekat pengantin pria yang yang berbicara di hari pernikahan), aku merasa bingung. Aku mengakui kalau diawal aku tidak yakin dia benar-benar memintaku melakukannya. Ketika akhirnya aku mengerti, aku menunjukkan padanya bahwa aku cukup tersanjung dan terkejut. Aku menjelaskan padanya bahwa aku tak pernah mengharapkan permintaan ini dan aku sedikit menakutkan ketika mengatakannya. Aku, meskipun begitu, telah berjanji bahwa aku akan melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan tugas ini, yang bagiku, merupakan permintaan tersulit yang pernah ku ingat. Selain itu, aku berterima-kasih padanya untuk kepercayaan yang dia berikan padaku, sebuah tanda bahwa aku, dalam banyak hal, nyaris luluh olehnya. Hal itu berlangsung belakangan dan aku katakan tak ada satupun yang mencolok.

“Hmm, aku takut, John, aku tak bisa memberikan ucapan selamat padamu. Segala emosi, dan terutama cinta, berlawanan semata-mata pada alasan kejam yang aku genggam di atas segalanya. Sebuah pernikahan, dalam pertimbanganku,  tak lebih dari perayaan singkat yang semuanya tidak tepat… dan terlihat benar, namun sama sekali tidak…dan menjengkelkan… dan sentimental pada dunia yang sakit-sakitan dan penuh kompromi moral. Hari ini kita mendapat kehormatan untuk melihat kematian kumbang secara langsung, yang mana merupakan sebuah malapetaka bagi masyarakat kita, dan pada saatnya menjadi sebuah keyakinan pada seluruh spesies kita. Dan ngomong-ngomong, mari kita bicara tentang John.

“Jika aku menyusahkan diri sendiri dengan menyertakan seorang teman yang hanya memberikan sedikit bantuan pada petualangan-petualanganku, itu bukan sebuah luapan perasaan ataupun perubahan pemikiran secara tiba-tiba. Itu karena dia memiliki kualitas yang sangat baik dalam dirinya, tentu dengan mengabaikan obsesinya padaku. Tentu, banyak reputasi yang aku peroleh untuk ketajamanku, dan sebenarnya, dari perbedaan yang sangat luar biasa, John, tanpa mementingkan diri sendiri berhasil membuktikannya. Ini sebuah fakta, yang aku percaya, bahwa pengantin-pengantin dengan kecenderungan mengharapkan karunia, secara luar biasa, membuat gadis pengiring pengantin terlihat kurang menarik pada hari besar mereka. Ada analogi yang jelas disini, kurasa. Dan yang paling membedakan, setelah semuanya, takdir untuk meningkatkan keindahan ciptaan-Nya… atau itu mungkin terjadi jika Tuhan tidak dalam rancangan fantasi menggelikan untuk menyediakan kesempatan karir bagi keluarga yang bodoh.

“Inti dari yang ingin ku katakan, aku adalah orang yang paling tidak menyenangkan, kasar, bodoh, dan brengsek paling menjengkelkan yang di temui oleh orang-orang tidak beruntung. Aku telah jauh dari keluhuran budi, tak pernah menyadari keindahan, tak memahami apa itu kebahagiaan. Jadi, jika aku tidak mengerti mengapa aku diminta untuk menjadi Best Man, itu karena aku tak pernah berharap untuk menjadi sahabat siapapun. Dan pastinya bukan menjadi sahabat orang paling berani… paling baik… paling bijak, yang dengan keberuntungan aku kenal.

“John, aku ini orang sinting, yang dapat terselamatkan hanya dengan kehangatan dan keteguhan hati persahabatanmu. Tapi, sebagai sahabatmu, aku tak bisa memberimu ucapan selamat atas pilihanmu pada pertemanan kita. Sebenarnya, aku bisa sekarang. Mary, saat aku berkata kamu pantas untuk pria ini, itu merupakan pujian tertinggi yang mampu aku berikan. John, kau telah memikul penderitaan akibat perang, and luka-luka, dan kehilangan yang menyedihkan… maaf tentang yang terakhir… Lalu saat ini, hari ini, kau duduk diantara wanita yang kau jadikan istri dan pria yang telah kau selamatkan. Singkatnya, dua orang yang paling mencintaimu di dunia ini. Dan kini, dengan tulus kukatakan pada Mary, kita tak akan membiarkanmu sedih, dan kita punya banyak waktu untuk membuktikannya.”