Setelah UN, menonton drama korea selama liburan menjadi hal yang WAJIB gue lakukan. Iya bener wajib! Kebayang kan gimana rasanya menahan diri untuk gak nonton drama apapun itu selama berbulan-bulan demi persiapan ujian. Nah, berhubung sekarang udah libur, ini adalah waktu yang tepat untuk membalas dendam. Hohoho *tawa iblis*
Biasanya sebelum nonton, gue baca dulu recaps-an atau sinopsisnya. Biar tau yang mana yang mau dibeli, jadi pas nonton gak ada tuh yang namanya nyesel. Karena apa? Karena gue penonton yang pemilih dan terutama karena uang gue terbatas. Syarat utama drama yang menurut gue keren itu ya kalo pemain-pemain cakep atau nggak ceritanya yang unik. Jadi ya, sorry aja, gak banyak DVD drakor yang gue punya. *bilang aja bokek*
Dan asal lo tau ya, *apabanget-_-* gue sempet lho cuma tertarik sama drama yang di bintangin Lee Jong Suk dan Kim Woo Bin gara-gara gue jatuh cinta berat sama School 2013. Bagi gue dulu, mau sebagus apapun drama kalo pemainnya bukan mereka berdua ya tetep aja jelek. Hehe *mian* Tapi lambat laun mata hati gue pun terbuka. *tsahhh* Dan akhirnya setelah memohon ampun pada poster Lee Jong Suk dan Kim Woo Bin karena pengkhianatan yang akan gue lakukan, gue pun berhasil move on. Yeyyy *kasihpiala*
Dalam rangka move on, gue seneng banget tuh yang namanya hunting sinopsis. Sampe-sampe daftar baca gue mungkin lebih panjang dari daftar absensi sekolah. *jadi kangen :`)* Tapi ya tetep aja sinopsis drama yang gue baca masih harus berhubungan sama School 2013. Entah itu pemainnya, ceritanya, background musik atau apanya kek. Pokoknya masih semua masih punya benang merah sama School 2013.
Sebenarnya, gue gak begitu yakin gimana caranya gue tahu drama I Miss You ini. Tapi kalo gue pikir lagi, kayaknya gue tahu ini drama gara-gara drama I Hear Your Voice nya Lee Jong Suk sama Lee Bo Young. Yupps, sama-sama drama noona-dongsaeng. Gue suka banget drama itu. Recomended banget deh buat para readers. Di situ kalian bakal lihat pacar gue Lee Jong Suk *dipelototin Kim Woo Bin* yang super duper imut. Chemistry doi sama Lee Bo Young disana bener-bener dapet walaupun ini drama noona-dongsaeng yang katanya sih kebanyakan nggak cucok.
Pas episode-episode pertama gue baca, perasaan gue udah masuk ke dalam alur cerita. Kisah masa lalu Lee Soo Yeon (Yoon Eun Hye) tragis bener emang. Hidupnya di rumah udah kayak ring tinju dengan bokap yang tukang pukul. Belum lagi setelah bokapnya ketangkep polisi dan di eksekusi mati atas kasus pembunuhan. Jangankan menghibur Soo Yeon yang kesusahan, tetangga dan temen-temen di sekolahnya malah ngejahuin doi dan ibunya karena takut dibunuh juga. Helloww, yang ngebunuh orang itu bapaknya bukan dia! Bukan kita kan yang menentukan ortu kita? Kayak jodoh aja. Kalo bisa sih semua orang pengen punya jodoh yang sempurna. Baik, tampan, penyayang, pinter, setia dan kalo bisa sih kaya. *tetep* Ya tipe-tipe Lee Jong Suk gitu deh. #ngarepdotcom. Lee Seung Gi juga boleh. *dipelototinYoona*
Back to topic. Bagi yang udah nonton tahu kan, baru episode-episode awal aja ini drama udah bikin baper. Dan emang bener, episode-episode selanjutnya ya kalo nggak bikin marah-marah ya bikin kesel. *apa bedanya?* Dari judulnya udah kebayang kan kalo drama ini penuh romance. Kisah cinta yang sangat menyakitkan, yang berawal dari dendam masa lalu. Rada capek liat ini drama. Banyak banget adegannya nangisnya. Tiap gue liat ini drama, kalo nggak karena bebeb Yoo Seung Ho, bawaannya pengen lempar laptop. Semua tokoh punya cerita sedih masing-masing yang mendalam. Tapi bagi gue, Kang Hyung Joon atau Harry Borrison yang di peranin mantan gue Yoo Seung Ho *jiahh* emang yang paling menarik simpati.
Masalah Joon berawal ketika dia masih kecil. Dia adalah anak dari kakeknya Jung Woo (Park Yoo Chun) dari istrinya yang jauuuhh lebih muda. Dengan kata lain, Joon itu sebenernya pamannya kecilnya Jung Woo. Ketika si kakek meninggal, dia mewariskan sejumlah besar harta kekayaan pada ibunya Joon. Bokapnya Jung Woo, Han Tae Joon, nggak terima. Dia menganggap ibunya Joon mencuri uangnya dia. Makanya dia maksa ibunya Joon buat ngasih tau keberadaan uang itu sampe ngancem bakal nyelakain Joon kalo ibunya macem-macem. Joon sendiri disekap dirumah dengan di jaga anjing. Sedangkan ibunya dimasukin ke rumah sakit jiwa. Tapi meskipun udah dimasukin ke rumah sakit jiwa, ibunya Joon keukeuh nggak mau kasih tau. Iya juga sih, kalo di kasih tau juga doi sama anaknya malah bakal dibunuh sama Han Tae Joon yang udah nggak perlu info lagi darinya karena udah berhasil dapetin uang itu. Joon berhasil kabur walaupun dengan kaki terluka parah karena digigit anjing dan disembunyikan mantan perawat kakeknya Jung Woo, perawat Hye Mi, di sebuah gudang kosong yang sempit. Nah di sanalah, dia pertama kali ketemu Soo Yeon.
Joon mungkin menganggap Soo Yeon seperti malaikat. Gimana enggak? Di saat semua teror dari orang-orang yang mencarinya dan mencoba membunuhnya. Ketika ibunya, satu-satunya orang yang dia punya dia pikir udah meninggal. Dan kakinya yang cacat permanen karena saudara tirinya sendiri. Soo Yeon muncul, berbicara padanya dan menanyakan bagaimana keadaannya. Bagi Joon, itu merupakan bentuk perhatian yang membuatnya merasa diinginkan di dunia. Dia percaya, masih ada orang yang mengkhawatirkan dirinya. Masih ada orang yang sayang dan peduli padanya.
Apalagi setelah Soo Yeon berkata kalo dia hanya membutuhkan satu orang yaitu Joon. Tentu saja dia memegang teguh kata-kata itu. Kata-kata yang akan membuat Joon berubah menjadi Harry Borrison yang menyingkirkan semua orang didekat Zoey. Sama seperti Harry yang hanya membutuhkan Zoey. Zoey hanya boleh membutuhkan Harry di sisinya. Egois? Mungkin iya. Tapi selama empat belas tahun Zoey selalu bergantung pada Harry. Harry memberikan perlindungan, pendidikan dan membantu Zoey beradapsi di lingkungan barunya. Mengangkat statusnya dari Lee Soo Yeon si anak pembunuh menjadi Zoey Lou seorang designer terkenal Perancis. Bahkan saking bergantungnya Zoey sama Harry, Zoey selalu spontan mencari Harry jika dia mendengar suara tongkat. Selama empat belas tahun, Zoey tak bisa jauh dari Harry karena Harry memberikan apapun yang Zoey inginkan tanpa pernah meminta apapun sebagai balasan. Bisa di bilang, Zoey hutang budi sama Harry.
Wajar kalo Harry marah. Dia menerima kalo Zoey belum bisa mencintainya. Tapi setelah semua kesetiaan dan pengorbanannya, sulit baginya menerima Zoey yang ternyata belum bisa melupakan cinta pertamanya, Han Jung Woo. Kenangan selama empat belas tahun bersamanya seperti menguap diudara ketika Jung Woo muncul. Belum lagi hati Zoey yang mulai goyah karena tahu ibunya ternyata sangat menyayanginya. Harry tak mau Zoey kembali ke keluarganya ataupun ke pelukan Han Jung Woo. Harry takut Zoey meninggalkannya. Harry takut sendirian dan dilupakan.
Bahkan saking takutnya Zoey bakal ninggalin dia, Harry pernah stres sampe jatuh sakit. Dia memohon sambil menangis agar Zoey jangan pergi karena dia udah nggak punya siapa-siapa lagi. Bagi yang udah nonton pasti tahu kan adegan Harry nangis? Sedih kan? Akting Yoo Seung Ho di sini emang daebak. Super duper keren. Dia berhasil bawain karakter Harry Borrison dengan baik. Nggak heran kalo di drama ini, karakter psikopat doi yang paling meninggalkan kesan.
Karakter Harry yang menganggap uang bisa membeli surga tak lepas dari ibunya yang mengajarkan begitu. Tapi walaupun begitu, seperti yang dia katakan sama Han Tae Joon, Zoey jauh lebih berharga baginya daripada uang atau apapun didunia. Harry bener-bener tulus mencintai Zoey walaupun dia mencintai dengan cara yang salah. Dengan mencintai Zoey, Harry berpikir cara satu-satunya adalah dengan menyingkirkan siapapun yang menjadi mimpi buruk Zoey. Padahal dengan mencintai Zoey, Harry seharusnya bisa berusaha menjadi satu-satunya mimpi indah yang Zoey miliki.
Coba bayangin deh readers, apa coba kurangnya Harry buat Zoey? Baik, pinter, tampan, kaya dan pengertian. Empat belas tahun bersama Zoey dan sekalipun nggak pernah marah. Huh, emang udah ciri khas kali ya drama korea itu punya second lead male yang super duper perfect? Apalagi endingnya. Miris rasanya. Sebenernya gue rada protes sama screenwriternya. Bagi gue pribadi, gue lebih prefer drama ini sad ending buat semua. Entah Zoey-nya mati atau Jung Woo-nya atau semuanya aja yang mati biar bebeb Harry nggak sedih sendiri. Lebih adil kan?!
Yang cukup menarik dari drama ini menurut gue adalah hubungan antara Harry dengan Asisten Yoon. Menurut detektif senior kepolisian, hubungan mereka bisa disebut sebagai kepatuhan total. Yaitu hubungan yang biasa terjalin antara majikan dan pelayan yang menganggap dirinya memiliki keterikatan emosi dengan bosnya. Duplicate emosi. Apapun yang dirasain Harry akan dirasain juga sama Asisten Yoon. Entah itu marah, kesel, bahagia ataupun merasa dikhianati. Jelas Asisten Yoon merasa hutang budi sama Harry karena pernah menyelamatkannya dari orang tua yang sering menyiksanya. Tapi membahayakan nyawa demi bunga plastik yang disukai Harry dan membunuh semua orang yang Harry benci adalah tingkat dimana itu bukan menjadi hal yang wajar dilakukan.
Beberapa adegan memperlihatkan Asisten Yoon sangat care dengan Harry. Menyelimuti Harry yang seharian menunggu Zoey. Dan menangis sedih melihat Harry yang putus asa dan menyuruhnya pergi juga sama seperti Zoey meninggalkannya. Dengan tulus Asisten Yoon menjawab kalo jika dia meninggalkan Harry justru dia yang akan merasa sendiri. Bagi Asisten Yoon, Harry seperti seorang malaikat penyelamat dan satu-satunya orang yang menerima kehadirannya. Nggak heran, walaupun dengan ancaman penjara seumur hidup atas kasus pembunuhan, dengan keadaan Harry yang menjadi buronan, tak sekalipun dia menyebut nama Harry sebagai orang yang menyuruhnya. Dia percaya Harry akan segera membebaskannya. Dia percaya sepenuh hati kalau Harry tak akan meninggalkannya. Harry akan menyelamatkannya.
Mungkin sikap memuja Asisten Yoon pada Harry–lah yang membuat Harry menjadi lebih egois. Asisten Yoon mungkin sangat berterima kasih pada Harry yang telah membunuh orang tuanya yang jahat. Tapi Zoey tak mungkin bisa menerima kalau Harry membunuh orang hanya demi menyenangkan dirinya. Harry salah mengira tentang reaksi Zoey pada tindakannya. Harry pikir Zoey akan bersikap sama seperti Asisten Yoon yang setia disampingnya setelah apa yang telah dia lakukan. Menjadi pembunuh berdarah dingin tanpa penyesalan dan buronan polisi, Harry justru telah berubah menjadi sosok ayahnya dalam kenangan masa lalu yang menyakitkan, yang sangat dia takuti, yang begitu dia benci.
Gue rasa drama ini cukup recomended buat iseng-iseng ngisi waktu luang. Kalian bisa cuci mata sama baju-baju keren dan unik di drama ini. Baju-baju Zoey banyak yang cute. Pas dan cantik banget di pake sama Yoon Eun Hye yang bodinya kayak gitar Spanyol. Baju-baju Yoo Seung Ho apalagi. Cocok banget buat karakter Harry yang seorang eksekutif muda. Baju-bajunya formal tapi kelihatannya santai dan nggak kaku. Dan gue tertarik banget sama tongkatnya Harry. Simple but elegan. Ada tulisan Sauvez-nous, Seigneur Dieu. Artinya itu selamatkan kami, Tuhan. Arghh, pengen banget punya tongkat kayak gitu.
Jujur aja, gue nonton drama ini dengan banyak adegan yang diskip-skipin. Abis gimana lagi, gue lebih suka Zoey-Harry couple daripada Soo Yeon-Jung Woo. No offence ya, ini cuma masalah selera. Bagi yang merasa Soo Yeon-Jung Woo yang lebih oke, monggo, silahkan di ship-in. Bahkan kalo ada yang nge-ship Harry-Jung Woo juga boleh. Harry- Asisten Yoon? Boleh banget! *dasar otak yaoi* Pokoknya suka-suka aja deh. Yang penting hati senang. Iya kan, readears, chingu-chingu sekalian? xD
So, see you next time guys.
Note : Semoga yang tinggalin komen hidupnya berkah. Aminnnn